REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Banyak industri pangan yang masih menggunakan gula tebu (sukrosa) sebagai pemanis dalam makanan. Padahal ada senyawa yang lebih alami dan aman dari tanaman stevia yaitU Glikosida Steviol. Sayangnya penggunaannya masih jarang dibanding sukrosa.
"Glikosida Steviol diregulasikan sebagai pemanis alami hanya saja belum banyak diterapkan di industri pangan," kata ahli kimia pangan Nuri Andarwulan dari Institut Pertanian Bogor (IPB).
Nuri mengatakan tingkat manisnya lebih besar 200-300 kali lipat dari gula biasa. Senyawa ini juga jauh lebih sehat karena kandungan kalorinya yang nol. Artinya aman dikonsumsi bagi yang sedang diet ataupun penderita diabetes.
Senyawa ini, kata dia didapatkan dari tumbuhan stevia yang dapat dijadikan alternatif solusi pemanis makanan atau minuman. Caranya bukan dengan mengekstrak daun secara keseluruhan. Tetapi diambil satu senyawa yaitu Glikosida Steviol yang nantinya dimanfatkan untuk pangan yang aman dikonsumsi.
Ia menyangkan penggunaannya yang masih minim walaupun sudah diregulasikan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di tahun 2014. Menurutnya, kemungkinan orang masih memilih sukrosa karena dirasa lebih memuaskan manisnya. Terlebih kandungan kalorinya yang digunakan sebagai energi untuk tubuh.
Hanya saja, ujar dosen IPB ini, penggunaan gula harus dibatasi agar terhindar dari penyakit yang ditimbulkan akibat kelebihan gula seperti obesitas dan diabetes. Ia menyebutkan World Health Organization saja sudah membatasi penggunaan gula hanya sebesar 25 gram per hari per orang. Ini untuk mencegah prevalensi penderita diabetes yang semakin meningkat.