REPUBLIKA.CO.ID, Seorang pedagang asal Jerman melakukan perjalanan ke Asia pada awal 1800-an. Di sana, dia melihat kelompok nomaden Tartar menumbuk daging mereka supaya lebih awet dan mudah membawanya.
Si pedagang asal Jerman ini membawa ide tersebut ke kota asalnya, Hamburg dan mengolahnya menjadi makanan. Daging tumbuk tersebut kemudian dipanggangnya sehingga dikenal sebagai daging Hamburg.
Dilansir dari Did You Know, Senin (6/4), istilah Ham pada waktu itu identik dengan bagian daging babi yang berasal dari bagian kaki belakang babi. Imigran Jerman kemudian memperkenalkan resep tersebut ke Amerika Serikat. Istilah daging Hamburg kemudian berubah menjadi Hamburger pada 1834 sebagai menu di restoran Delmonico di New York.
Cerita lainnya, pada 1885, Frank dan Charles Mencges pergi membawa menu hamburger ini ke New York dan mengubahnya menjadi sandwich dan sosis babi. Namun, karena pasar daging babi lokal di sana habis, mereka menggantinya dengan daging sapi, namun tetap menyebutnya hamburger. Inilah mengapa sebabnya sampai sekarang penyebutan burger dengan daging sapi masih sering disebut hamburger.
Hamburger dalam bentuk roti daging pertama kalinya diperkenalkan pada 1904 di St Louis World Fair. Pada 1921, seorang pengusaha Walt Anderson memperkenalkan konsep restoran hamburger. Dia meyakinkan seorang pemodal kaya Billy Ingram untuk berinvestasi 700 dolar AS untuk membuat waralaba the White Castle. Waralaba inin sukses, dan secara turun temurun waralaba ini kemudian dikenal dengan McDonald.
Hamburger tidak selalu mengandung daging babi (ham). Sebab, sebanyak 70-80 persen hamburger justru terbuat dari daging sapi.