Ahad 29 Mar 2015 06:00 WIB

Superfood Tidak Selamanya Super

Rep: MGROL 38/ Red: Indira Rezkisari
Superfood
Foto: mindbodysoulfitness
Superfood

REPUBLIKA.CO.ID, Ternyata, tidak semua makanan yang kerap dianggap super baik bagi kesehatan tubuh. Apalagi dengan menanamkan stigma bahwa kesehatan dapat diperoleh hanya dengan mengonsumsi makanan tanpa usaha lainnya seperti olahraga.

Biasanya makanan-makanan tersebut dianggap super karena memiliki kandungan antioksidan yang tinggi seperti blueberry, brokoli, biji delima, dan lain-lain yang diyakini mampu mencegah dan mengobati sejumlah penyakit seperti demensia hingga kanker. Padahal, label-label super tersebut mungkin saja salah satu trik untuk memperoleh keuntungan.

Penelitian tahun lalu menemukan bahwa 61 persen orang membeli makanan atau minuman karena terdapat label "superfood", sehingga menarik orang-orang. Padahal mengonsumsi makanan super tersebut secara berlebihan justru memberikan dampak buruk terhadap kesehatan, dilansir Dailymail (29/3).

Itu karena superfood tersebut tidak lagi dikemas secara alami melainkan telah melalui proses produksi sebelumnya. "Bagaimana hal-hal seperti telur yang sarat dengan zat besi dikemas dengan asam amino esensial," tanya ahli gizi Nigel Denby dalam suatu pengujian superfood.

Ada baiknya superfood-superfood tersebut tidak dikonsumsi secara berlebihan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement