REPUBLIKA.CO.ID, Ternyata, tidak semua makanan yang kerap dianggap super baik bagi kesehatan tubuh. Apalagi dengan menanamkan stigma bahwa kesehatan dapat diperoleh hanya dengan mengonsumsi makanan tanpa usaha lainnya seperti olahraga.
Biasanya makanan-makanan tersebut dianggap super karena memiliki kandungan antioksidan yang tinggi seperti blueberry, brokoli, biji delima, dan lain-lain yang diyakini mampu mencegah dan mengobati sejumlah penyakit seperti demensia hingga kanker. Padahal, label-label super tersebut mungkin saja salah satu trik untuk memperoleh keuntungan.
Penelitian tahun lalu menemukan bahwa 61 persen orang membeli makanan atau minuman karena terdapat label "superfood", sehingga menarik orang-orang. Padahal mengonsumsi makanan super tersebut secara berlebihan justru memberikan dampak buruk terhadap kesehatan, dilansir Dailymail (29/3).
Itu karena superfood tersebut tidak lagi dikemas secara alami melainkan telah melalui proses produksi sebelumnya. "Bagaimana hal-hal seperti telur yang sarat dengan zat besi dikemas dengan asam amino esensial," tanya ahli gizi Nigel Denby dalam suatu pengujian superfood.
Ada baiknya superfood-superfood tersebut tidak dikonsumsi secara berlebihan.