Jumat 27 Mar 2015 11:05 WIB

Mendisiplinkan Anak yang tak Mau Melakukan Tugasnya

Anak membantu orang tua mengerjakan tugas di rumah.
Foto: sheknows
Anak membantu orang tua mengerjakan tugas di rumah.

REPUBLIKA.CO.ID, Anda sudah melarang anak makan camilan karena terlalu dekat dengan jam makan malam. Faktanya, Anda sudah lebih dari satu kali melarang. Namun ketika Anda kembali ke dapur, Anda melihat si balita membuka pintu freezer dan berusaha meraih satu kotak es loli.

Apakah Anda marah? Atau menyerah dan membiarkan dia memakan es loli? Reaksi apapun yang Anda keluarkan adalah normal karena otak Anda bekerja otomatis pada situasi tegang.

“Namun jika Anda bereaksi terlalu keras atau terlalu lunak, Anda kehilangan kesempatan mengajarkan keahlian untuk melakukan hal yang benar di kemudian hari,” kata Becky Bailey, PhD, penulis Easy to Love, Difficult to Discipline.

Memang sulit menjaga diri Anda tetap tenang, tetapi akan lebih mudah menerapkan disiplin dengan lembut jika Anda sudah mempraktikkan reaksi cerdas, seperti dikutip dari www.parentsindonesia.com.

Anda meminta si anak 6 tahun menggantung sendiri jaketnya dan dia berkata, “Aku sibuk. Gantung saja sendiri!”

Terlalu keras: “Jangan bicara seperti itu kepada Mama, Nona Kecil. Pergi ke kamar sekarang!”

Terlalu lunak: “Oke. Kali ini Mama yang akan menggantung jaketmu.”

Tepat: “Di rumah ini, kamu harus meninggalkan sikap itu. Mama tidak bicara kepadamu dengan cara itu, dan kamu juga tidak bicara begitu. Mama memintamu menggantung jaketmu, dan Mama ingin kamu melakukan hal itu.”

Ada dua masalah di sini—bicara kasar dan jaket. “Jika Anda merespons dengan nada suara penuh keyakinan, umumnya anak akan mau menggantung jaketnya,” kata Braun.

“Dia mungkin mendengar anak lain bicara dengan cara itu, dan mencoba apakah dia bisa berhasil dengan cara yang sama.” Hal terpenting adalah menarik napas panjang dan fokus pada perilaku terpuji yang ingin Anda ajarkan kepada anak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement