REPUBLIKA.CO.ID, Seorang ahli menjelaskan bahwa kehilangan ingatan sesekali merupakan hal yang normal bagi orang yang berusia sekitar 30-an tahun. Ketika usia beranjak 30, tubuh Anda mulai memproduksi sedikit kimia yang dibutuhkan otak untuk bekerja. Ditambah lagi, kekurangan tidur dan tingkat stres yang biasa dialami oleh para ibu juga dapat mempengaruhi daya ingat.
Beruntungnya, ada para peneliti untuk masalah ini. Anda mungkin tahu bahwa dengan bermain teka-teki silang, permainan online yang mengasah otak, dan tidur dengan cukup dapat membantu otak bekerja lebih jernih. Tapi penelitian baru-baru ini telah menggali beberapa cara untuk mendorong kekuatan ingatan And, dikutip dari www.parentsindonesia.com.
Keluarkan keringat
Berolahraga merupakan hal yang sangat penting bagi kesehatan otak dibandingkan mengonsumsi makanan yang benar atau mengikuti stimulasi mental, kata Dr. Small, penulis iBrain: Surviving the Technological Alteration of the Modem Mind.
Berolahraga meningkatkan aliran darah, mendapatkan nutrisi dan oksigen yang penting untuk sel-sel otak. Lusinan penelitian menunjukkan bahwa aerobik dapat meningkatan kecepatan proses kognitif, meningkatkan daya ingat, dan membantu menumbuhkan sel-sel otak baru. “Hal terbaik mengenai olahraga adalah bukan hanya untuk mencegah penurunan daya ingat Anda, tetapi sebenarnya dengan berolahraga akan meningkatkan daya ingat Anda,” jelas Dr. Small.
Anda dapat melakukannya: Berenang, belajar salsa, atau hanya dengan mengajak si kecil berjalan-jalan dengan kereta dorongnya. Tidak masalah apakah Anda ingin berjalan atau berlari, selama Anda bisa meningkatkan detak jantung selama 15 sampai 30 menit. Menurut penelitian yang ada, performa mental meningkat Anda setelah satu sesi olahraga. Melakukan aerobik selama 90 menit setiap minggu dapat mengurangi risiko terserang penyakit Alzheimer.
Periksa zat besi Anda
Apabila anda seringkali merasa lesu dan juga lupa, Anda mungkin kekurangan zat besi. Sebanyak satu dari lima wanita yang masih produktif tidak cukup memiliki mineral kunci ini, terutama karena mereka mengeluarkan banyak darah selama menstruasi, kata Laura Murray-Kolb, PhD, lektor kepala kesehatan international di Johns Hopkins University.
Penelitian dari Penn State menemukan bahwa wanita yang hanya sedikit kekurangan zat besi, tidak cukup parah untuk dikategorikan anemia, memberikan performa kurang baik ketika melakukan tes memori, perhatian, dan belajar dibanding dengan wanita dengan tingkat zat besi yang normal. Mereka yang mengalami anemia akan memberikan hasil yang paling rendah. Setelah mengonsumsi suplemen selama empat bulan, hasil tes mereka akan meningkat.
Anda dapat melakukannya: Pastikan Anda mengonsumsi makanan kaya akan zat besi. Dis amping daging merah, sumber makanan yang baik seperti sayuran hijau tua, buah kering, kedelai, dan sereal, kaya akan zat besi. Jika Anda merasa sedikit kekurangan zat besi, mintalah kepada dokter Anda melakukan tes feritin, jelas Dr. Murray-Kolb.
Pemeriksaan standar darah selama olahraga tidak cukup akurat karena hanya akan menjelaskan kondisi anemia dan tidak akan mendeteksi adanya gejala kekurangan zat besi. (Jangan mulai mengonsumsi suplemen zat besi kecuali Anda sudah mendiskusikannya dengan dokter, karena terlalu banyak zat besi akan berbahaya).
Bermain video games
Jangan merasa bersalah ketika meminjam Nitendo DS anak Anda atau mengunduh game ke dalamiPhone. Penelitian baru-baru ini menemukan bahwa bermain video game yang kompleks dapat meningkatkan daya ingat dan membuat otak Anda lebih cerdas.
Seorang peneliti dari University of Illinois di Urbana-Champaign mengajarkan orang-orang di usia yang ke-60 dan 70-an bermain Rise of Nation, permainan yang mengharuskan Anda untuk membangun kota-kota, membuat pertahanan, memberi makan dan memperkerjakan warga. Penelitian menemukan orang yang bermain gametersebut menjadi lebih baik ketika mengerjakan aneka tugas dibanding dengan mereka yang tidak bermain. Daya ingat, ingatan jangka pendek, dan kemampuan berpikir para pemain game ini juga meningkat.
Anda dapat melakukannya: Hindari permainan laga dan pilihlan permainan berstrategi sepertiSimCity atau game seri Professor Layton, saran Arthur Kramer, PhD, Penulis utama penelitian Rise of Nations.