Jumat 10 Jan 2025 21:24 WIB

Studi: Olahraga 30 Menit Bikin Daya Ingat Kuat!

Aktivitas fisik dan tidur berkualitas baik untuk otak Anda.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Daya ingat (ilustrasi). Menurut studi, olahraga 30 menit per hari bisa meningkatkan daya ingat.
Foto: www.freepik.com
Daya ingat (ilustrasi). Menurut studi, olahraga 30 menit per hari bisa meningkatkan daya ingat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sebuah penelitian menemukan olahraga dengan intensitas sedang hingga berat selama 30 menit, disertai tidur malam selama enam jam dapat berkontribusi pada peningkatan fungsi kognitif pada hari berikutnya. Studi ini dilakukan oleh para peneliti dari University College London dan dipublikasikan di International Journal of Behavioral Nutrition and Physical Activity.

“Kesimpulannya adalah aktivitas fisik baik untuk otak Anda, dan tidur yang cukup dan berkualitas membantu hal tersebut,” kata dr Mikaela Bloomberg, penulis pertama studi ini, seperti dilansir The Guardian, Jumat (10/1/2025).

Baca Juga

Para peneliti mencatat aktivitas fisik sebelumnya telah dikaitkan dengan peningkatan fungsi kognitif jangka pendek dan penurunan risiko demensia. Namun, Bloomberg mencatat banyak studi yang meneliti dampak jangka pendek berbasis laboratorium, dan terutama melacak respons dalam skala waktu beberapa menit hingga beberapa jam.

Kini, Bloomberg dan rekan-rekannya mencoba menganalisa dampak jangka pendek dari aktivitas fisik yang dilakukan dalam kehidupan nyata. Peneliti melibatkan 76 orang dewasa berusia 50-83 tahun, dan yang tidak mengalami gangguan kognitif atau demensia. Para peserta diminta untuk mengenakan akselerometer selama delapan hari untuk melacak waktu tidur dan aktivitas fisik mereka saat mereka menjalankan kehidupan normal mereka.

Setiap hari, para peserta juga diberikan tes kognitif sederhana secara daring guna mengukur perhatian, daya ingat, kecepatan pemrosesan, dan kemampuan-kemampuan lainnya. Hasilnya, setiap peningkatan 30 menit dalam aktivitas fisik sedang hingga berat pada hari sebelumnya, berkaitan dengan peningkatan 2-5 persen dalam skor memori episodik dan daya ingat kerja (working memory) pada hari berikutnya, meskipun hanya daya ingat kerja yang tetap signifikan setelah mempertimbangkan data tidur peserta.

“Bagi orang-orang yang memiliki gangguan kognitif ringan, peningkatan yang sangat kecil dalam kinerja kognitif sehari-hari dapat membuat perbedaan besar,” kata dia. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement