REPUBLIKA.CO.ID, Setiap bayi memasuki dunia dengan cara unik. Inilah mengapa kisah kelahiran sangat menyenangkan untuk didengar: karena kisah-kisah ini tak pernah usang. Jadi seperti apa persalinan Anda nanti? Mustahil untuk mengetahuinya sebelum kehamilan berakhir. Dikutip dari www.parentsindonesia.com, berikut ini jawaban para dokter dan ibu atas pertanyaan yang sering dilontarkan para calon ibu.
Sepertinya saya akan menginginkan epidural, tapi saya dengar epidural membuat persalinan berjalan lambat
Banyak ibu melaporkan bahwa begitu mereka mendapatkan suntikan epidural, mereka tidak merasakan nyeri dan bahkan bisa tidur sebentar. Ini bagus jika Anda kelelahan setelah menjalani bagian awal persalinan. Namun ada sisi lemahnya, jika Anda terlalu mati rasa saat waktunya mengejan, akan sulit untuk merasakan apa yang harus dilakukan.
Inilah yang dirasakan Janet McDevitt, dari Seattle, saat dia tiba di rumah sakit untuk melahirkan putrinya. Ia meminta suntikan epidural, tapi ia hampir mengalami pembukaan penuh saat disuntik epidural. “Mereka memberinya terlalu banyak agar bisa cepat bekerja sehingga aku tidak bisa merasakan kakiku selama enam jam berikutnya,” ujarnya.
“Aku mengejan dengan usaha yang kupikir juga Anda lakukan, karena aku benar-benar tidak bisa merasakan apapun, dan Alexa pun lahir.”
McDevitt beruntung, ibu yang mendapatkan suntikan epidural biasanya mengejan lebih lama daripada mereka yang tidak menggunakannya. Menurut Jonathan Waters, MD, kepala anestesiologi di Magee-Womens Hospital di Pittsburgh, epidural melambatkan persalinan sekitar 40 menit rata-rata, dimana ini relatif tidak signifikan, dia menunjukkan, jika persalinan berlangsung selama berjam-jam. Dalam beberapa kasus, anestesi sebenarnya bisa memercepat persalinan begitu ibu rileks dengan rasa nyerinya.
Saya takut jarum. Apakah ada pereda rasa nyeri lainnya selain epidural?
Banyak perempuan mendapati dirinya bisa mengatasi nyeri dengan menggunakan strategi nonmedis seperti teknik bernapas Lamaze atau Metode Bradley, yang menekankan visualisasi dan pemahaman solid atas proses kelahiran. April Wernig menggunakan teknik yang dipelajarinya dari buku Birthing From Within, yang ditulis oleh Pam England dan Bob Horowitz, untuk melahirkan anak keduanya.
“Aku melakukan banyak visualisasi tentang kelahiran dan mendatangi sesi konsultasi pribadi untuk bersalin,” katanya. Saat kontraksinya mulai, Wernig sedang bekerja di rumah selama beberapa jam. Di saat dia menelepon dokter, dia mendapatkan kontraksi setiap empat menit, dan saat tiba di rumah sakit pembukaannya sudah 7 cm. “Leah lahir tanpa obat-obatan,” tuturnya.