Jumat 11 Apr 2025 17:16 WIB

Usia Ideal Wanita Lakukan Bayi Tabung di Bawah 35 Tahun

Melakukan bayi tabung pada usia di bawah 35 tahun dinilai lebih baik.

Rep: Antara/ Red: Qommarria Rostanti
Bayi tabung (ilustrasi). Usia ideal perempuan untuk melakukan bayi tabung dengan tingkat keberhasilan tinggi adalah di bawah 35 tahun.
Foto: Foto : Mardiah
Bayi tabung (ilustrasi). Usia ideal perempuan untuk melakukan bayi tabung dengan tingkat keberhasilan tinggi adalah di bawah 35 tahun.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Teknologi bayi tabung (IVF) menjadi harapan bagi banyak pasangan untuk mewujudkan impian memiliki keturunan. Namun tingkat keberhasilan prosedur ini sangat dipengaruhi oleh usia perempuan.

Dokter spesialis obstetri dan ginekologi dr Gita Pratama, Sp. OG, Subsp. F.E.R, M.Rep.Sc mengatakan usia ideal perempuan untuk melakukan bayi tabung dengan tingkat keberhasilan tinggi adalah di bawah 35 tahun. "Keberhasilan bayi tabung itu terbesar adalah di bawah usia 35 tahun. Jadi kalau memang bisa sebelum usia 35 tahun, akan jauh lebih baik dibandingkan setelah usia 35 atau bahkan di atas 40 tahun," kata Gita dalam diskusi daring yang dipantau pada Jumat (11/4/2025).

Baca Juga

Ia menjelaskan, semakin muda seorang perempuan akan semakin besar kemungkinan untuk memiliki anak melalui bayi tabung, karena kualitas dan jumlah sel telurnya masih normal. Perempuan berusia di atas 35 tahun masih bisa menjalani prosedur bayi tabung selama pasien masih mengalami menstruasi dan cadangan sel telur yang mencukupi. Akan tetapi, menurut Gita, tingkat keberhasilannya tidak akan setinggi perempuan berusia di bawah 35 tahun.

Selain usia perempuan, Gita menyebutkan kondisi dan jumlah sperma serta penyakit bawaan juga menjadi faktor penentu keberhasilan prosedur bayi tabung. "Sperma ada yang normal, ada yang kurang, ada yang bahkan nol. Jadi kalau nol berarti kita harus ambil langsung dari testisnya. Nah, itu kadang-kadang spermanya kurang bagus. Jadi itu yang akan sangat menentukan," ujar dia.

Sedangkan penyakit bawaan seperti endometriosis, adenomiosis, dan polycystic ovarian syndrome (PCOS) dapat berisiko menurunkan kualitas sel telur dan dinding rahim. Sebelum menjalani program bayi tabung, Gita mengingatkan pasangan untuk memeriksakan kesehatan reproduksi masing-masing.

"Idealnya, tentu saja kalau ingin punya anak bersama, ya dua-duanya harus datang (periksa). Paling mudah memang pemeriksaan laki-laki, analisis sperma itu analisis yang mudah sekali dilakukan, kemudian seiring berjalan tentu saja pihak perempuan atau istrinya juga kita periksa," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement