Ahad 08 Mar 2015 11:33 WIB

Waspada! Donor ASI Berpotensi Sebarkan Penyakit

Air Susu Ibu (ASI)
Air Susu Ibu (ASI)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anda berencana mengambil ASI hasil donor? Sebaiknya berhati-hati karena tidak semua ASI hasil donor steril.

Menurut penelitan yang dipublikasikan The Journal Pediatrics, ASI yang didonorkan maupun dijual secara online (mayoritas di Amerika Serikat) tercemar bakteri yang bisa mengakibatkan bayi sakit.

Penelitian ini dilakukan sebuah di rumah sakit anak di Ohio, Amerika Serikat yang dikutip dari www.parentsindonesia.com, menyebutkan dari 101 sampel ASI yang diambil dari salah satu situs populer penjualan ASI di negeri Paman Sam, 74 persennya dinyatakan mengandung bakteri e.coli, bakteri yang menyebabkan gangguan pencernaan.

Ada juga yang mengandung bakteri berbahaya streptococcus, bakteri yang bisa menyebabkan infeksi sendi dan jantung pada bayi. Selain itu ada juga ASI yang mengandung bakteri salmonella, bakteri yang menyebabkan diare disertai demam selama berhari-hari.

"Hasil penelitian ini memang mengkhawatirkan," kata Dr. Richard A. Polin, direktur neonatologi dan perinatologi di Columbia University.

Dikatakan lebih lanjut, ada potensi penyebaran penyakit dari donor ASI tersebut. Bahkan berbagi ASI dengan kerabat, bukanlah ide yang terbaik. Belum diketahui darimana bakteri berasal.

"Bisa saja dari kulit pendonor, pompa ASI, atau kontaminasi dari metode pengiriman yang tidak tepat," katanya menambahkan.

Sayangnya secara internasional, belum ada undang-undang yang mengatur tentang donor ASI. Di Indonesia juga belum ada undang-undang yang mengaturnya. Namun beberapa lembaga seperi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) menyatakan syarat utama donor ASI adalah menyertakan hasil pemeriksaan darah ibu yang mendonorkan ASI. Sayangnya syarat ini sering diabaikan.

Di Amerika Serikat penjualan ASI melalui situs online merupakan hal yang umum. Satu botol ASI biasanya dihargai $1,50. Namun ada juga ibu yang mendonorkan ASI secara cuma-cuma dengan alasan ingin menolong sesama. Di Indonesia, donor ASI masih bersifat sukarela. Dan kebanyakan pendonor ASI tidak menyertakan hasil tes darah. Jadi bijaklah mendonorkan ASI.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement