Rabu 25 Feb 2015 14:39 WIB

Anak Trauma Karena Dimarahi, Ini yang Bisa Dilakukan

Rep: MG ROL 32/ Red: Indira Rezkisari
Ibu yang sedang memarahi anak laki lakinya (ilustrasi).
Foto: Republika/Musiron
Ibu yang sedang memarahi anak laki lakinya (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, Ketika orang tua sedang marah, terkadang anak menjadi korbannya. Dicubit, dijewer kupingnya, hingga dipukul, hanya sebagian tindakan yang mungkin dilakukan orang tua kepada anaknya.

Ketidaksabaran orang tua disebut sebagai pangkal ketidakmampuannya mengendalikan emosi saat berurusan dengan anak. Tak sedikit dari anak yang bahkan mengalami trauma akibat ketidaksabaran orang tua.

Psikolog Vera Itabiliana, ketika anak sudah mengalami trauma, orang tua harus menyelesaikan masalah tersebut. Salah satunya dengan cara meminta maaf kepada anak dan mengakui kesalahan yang diperbuatnya.

"Memang tidak mudah bagi anak untuk menerima perlakuan tersebut, dan membutuhkan waktu yang lama untuk mengembalikan kondisi agar baik lagi," ujarnya.

Selain meminta maaf, orang tua pun harus berjanji dan meyakinkan anak kalau ayah ibunya tidak akan mengulangi tindakan yang membuat anaknya trauma. Sehingga anak menganggap tindakan yang dilakukan orang tuanya bukanlah hal yang permanen.

"Minta maaf dan berjanji tidak mengulangi tindakan tersebut dan membuktikannya dengan dapat mengontrol emosi lebih baik lagi."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement