Sabtu 21 Feb 2015 12:45 WIB

Karena tak Berpintu, Wisatawan Desa Sering Kerampokan

Rep: CR05/ Red: Winda Destiana Putri
Shani Shingnapur
Foto: Odditycentral
Shani Shingnapur

REPUBLIKA.CO.ID, SHANI SHINGNAPUR -- Sebuah desa bernama Shani Shingnapur di India ini setidaknya memiliki 300 bangunan mulai dari rumah, sekolah bahkan bank yang tidak memiliki pintu. Kendati Shani kerap bebas dari pencurian selama berabad-abad, reputasi desa telah sedikit tercoreng akibat insiden perampokan belakangan ini.

Pada 2010, wisatawan desa mengeluh karena kehilangan uang tunai dan barang berharga senilai 567 dolar AS yang dicuri dari kendaraannya. Tetapi pihak desa turut mengklarifikasi bahwa insiden itu terjadi di luar teritorial Shani.

Sementara pada 2011, perampokan sejumlah perhiasan emas senilai puluhan ribuan dolar AS yang terkunci dalam lemari juga dialami seorang warga. Perwira Polisi setempat Anil Behrani mengatakan, meskipun belum ada peningkatan laporan angka pencurian yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir, namun insiden pencurian cukup sering terjadi.

"Seperti pencurian kendaraan, pencopetan dan dan lainnya," kata Anil seperti dikutip OddityCentral, Sabtu (21/2).

Sampai saat ini wajah Desa Shani sudah mulai berubah. Sebagian warga kini memilih mengabaikan legenda yang dipercaya untuk tidak memasang pintu rumah. Salah satunya Ajay, seorang petani 30 tahun yang mengatakan mungkin keputusannya akan menuai perlawanan warga tapi ia tidak ingin mengambil risiko. 

"Saya juga ingin mengambil tindakan pencegahan untuk memastikan agar keluarga saya aman," kata Ajay.

Pemasangan pintu rumah memang dianggap prilaku tidak menghargai sesama warga. Untuk menghormati itu, maka sebuah bank lokal, UCO misalnya hanya memasang pintu kaca depan dengan kunci elektromagnetik yang dikendalikan remote.

Sejumlah pihak berpendapat, tingkat kejahatan rendah di daerah ini dikarenakan lokasi desa memang jauh dari akses masyarakat luar. Menurut seorang polisi senior, sebetulnya telah banyak pencurian terjadi namun sedikit laporan diduga karena intervensi dari warga.

"Tapi kami mencoba untuk tidak mengganggu mereka selama keyakinan itu tidak mengarah pada masalah keamanan," kata polisi itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement