Kamis 19 Feb 2015 19:22 WIB

Rasa Takut Saat Hamil

Ibu hamil
Foto: Republika/Prayogi
Ibu hamil

REPUBLIKA.CO.ID, Rasa takut pada perempuan hamil merupakan hal yang wajar. Tapi jangan sampai rasa takut itu menguasai Anda sehingga bisa memengaruhi perkembangan janin.

Sikapi dengan santai kehamilan Anda. Dengan begitu Anda bisa melahirkan bayi yang sehat. Inilah beberapa ketakutan yang biasa dialami perempuan hamil dan fakta di balik ketakutan itu, dikutip dari www.parentsindonesia.com.

Ketakutan #1: Keguguran

Fakta: Takut akan keguguran sangat umum terjadi di kalangan perempuan hamil. “Ingat keguguran banyak terjadi pada minggu pertama kehamilan. Keguguran biasanya terjadi karena seorang perempuan tidak tahu dirinya sedang hamil dan mereka juga tidak tahu kalau keguguran. Karena keguguran pada trimester pertama ini seperti menstruasi,” kata Karyn Morse, MD, ob-gyn di Cedars-Sinai Medical Center, Los Angeles.

Setelah dokter mengetahui ada detak jantung (biasanya usia kehamilan 6 sampai 8 minggu) risiko keguguran turun 5 persen. Selama mematuhi saran dari dokter Anda tidak perlu khawatir. Keguguran biasanya terjadi karena ada kelainan kromosom. Namun ada juga faktor dari luar yang bisa menyebabkan keguguran. Merokok dan minum alkohol dapat meningkatkan risiko keguguran. Sebaiknya dihindari.

Ketakutan #2: Persalinan cesar

Fakta: Sepertiga bayi yang lahir Amerika Serikat dilahirkan melalui persalinan cesar. Dan sebagian persalinan cesar itu sudah direncanakan.

Hal yang memungkinkan terjadinya persalinan cesar adalah bayi sungsang, bayi terlalu besar, ada masalah dengan plasenta, air ketuban pecah lebih dulu, dan si ibu sudah pernah melakukan persalinan cesar sebelumnya. Dokter yang baik akan mengusahakan persalinan normal.

Jika dalam proses persalinan terdapat hambatan yang mengharuskan persalinan cesar, dokter yang berpengalaman pasti sudah melakukan perhitungan. Jika kehamilan Anda tidak ada masalah, besar kemungkinan akan melahirkan normal.

Ketakukan #3: Stres dapat memengaruhi janin

Fakta: stres merupakan hal yang umum terjadi pada perempuan. Jika Anda dapat mengendalikan stres, janin akan baik-baik saja. Hanya stres yang berlebihan yang akan memengaruhi pertumbuhan janin. Menurut penelitian stres yang sifatnya sementara (seperti tekanan dalam pekerjaan) tidak terlalu berdampak pada janin.

Namun stres berat (seperti kehilangan pekerjaan atau keluarga meninggal) dapat berisiko terhadap janin. Jika hari-hari Anda dihiasi stres, cobalah mengobatinya di akhir pekan dengan jalan-jalan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement