Selasa 17 Feb 2015 19:00 WIB

Butik Busana Muslim di Malaysia Ini Terinspirasi Indonesia

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Satya Festiani
Indonesia mencanangkan diri meraih posisi sebagai kiblat busana Muslim dunia di 2020.
Foto: Prayogi/Republika
Indonesia mencanangkan diri meraih posisi sebagai kiblat busana Muslim dunia di 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hijab saat ini tidak lagi tampil dengan gaya dan warna yang itu itu saja. Sejumlah perancang busana dari Indonesia dan Malaysia kini menawarkan variasi busana Muslim dan pernak-perniknya. Pemilik butik Busana Timoer Omar Arif mengatakan busana yang ditampilkan Busana Timoer bergaya kontemporer yang disesuaikan selera wanita moderen.

Bersama rekannya, Bob Lisastra, Omar mendirikan butik Bangi Central Business Park Bandar Baru ini setahun lalu dengan modal 250 ribu ringgit. Kekhasan mereka adalah pada koleksi syal Shahmina dari Kashmir.

Ide pendirian butik sudah terpikir oleh Omar sejak 2008 saat ia menjadi pembaca berita sebuah stasiun televisi berita di Indonesia. Kala itu, ia terinsipirasi perancang busana dan Ketua Muslim Designs Indonesia, Iva Lativa.

Tahun lalu, Omar apa yang ia pikirkan selama ini ia wujudkan. Hal pertama yang dilakukannya adalah berinvestasi untuk syal-syal Shahmina.

Omar mengaku tak berkompromi dengan kualitas meski di awal-awal pembukaan butik harga syal yang ia jual masih beberapa ribu ringgit dan promosi-promosi diskon.

Ia ingin Busana Timoer jadi alternatif pengguna busana Muslim dengan ingin tetap gaya dengan hijab mereka.

''Respon yang kami terima cukup bagus meski gaya yang kami tawarkan memang lebih maju dari gaya kebanyakan. Beberapa dirancang dengan warna lembut, beberapa lainnya dengan aneka warna sekaligus,'' tutur Omar seperti dikutip laman berita gaya hidup Malaysia, The Star, Senin (16/2).

Busana Timoer memiliki aneka koleksi kerudung hitam putih dari perancang busana Indonesia Hannie Hananto, mix match kontemporer rancangan Iva Lativah, busana pengantin karya Toera Imara, karya-karya perancang busana Indonesia lainnya seperti Tety Muniarti dan Monika Jufry.

Selain pakaian, tas tangan mewah Manicika dari Ubud, Bali, serta tas-tas dari batik dan kaftan solo juga ditawarkan butik ini.

''Kami ingin merevolusi pakaian Muslimah. Untuk itu kami punya karya-karya perancang busana Nusantara dengan kekhasana gaya masing-masing yang menarik,'' ungkap pria berusia 55 tahun itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement