REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bagi Anda yang sedang mencari koleksi busana Muslim gaya dan berkualitas, Indonesia Hijabfest 2017 bisa jadi lokasi berburu yang pas. Berlangsung di Sabuga Bandung, 4-7 Mei 2017, festival busana Muslim itu menggandeng 110 merek busana dan aksesoris hijab.
Penggagas Indonesia Hijabfest Sheena Krisnawati menyebutkan bahwa kegiatan tahunan itu hendak mengembangkan pasar industri hijab di Tanah Air. Ia menjelaskan, 85 persen peserta festival adalah wirausahawan busana hijab sementara sisanya berasal dari kalangan desainer.
"Kami sengaja lebih membidik para wirausahawan kreatif, mengusung pengusaha hijab UKM dan industri rumahan, banyak juga yang pemiliknya adalah ibu-ibu muda," ujar Sheena.
Ia berharap, Indonesia Hijabfest yang telah diadakan sejak 2012 semakin memajukan para pengusaha hijab di Indonesia. Perempuan yang sudah berpengalaman menjadi event organizer sejak 1999 itu mengatakan, selama ini Indonesia Hijabfest efektif meningkatkan omzet hard sale atau penjualan langsung tiap merek.
Pernyataan Sheena didukung data yang didapatkan dari angket yang mengecek perincian omzet kumulatif para tenant selama empat hari acara. Jika biasanya merek memiliki tingkat penjualan tinggi lewat media daring, maka di Indonesia Hijabfest penjualan langsung para peserta meningkat drastis.
Tahun lalu, kata Sheena, rata-rata omzet kumulatif tiap merek hijab yang menjadi peserta adalah Rp 60 juta sampai Rp 70 juta. Angka tersebut membuat Sheena semakin optimistis bahwa industri hijab di Indonesia akan semakin besar dan potensial, bahkan menjadi kiblat busana Muslim di dunia internasional.
"Salah satu faktor yang membuat pengunjung senang berbelanja mungkin karena patokan harga jelas. Patokan harga busana Muslim yang dijual di Indonesia Hijabfest biasanya tidak sampai Rp 600 ribu," tutur Sheena yang mengatakan sasaran kegiatan ialah usia remaja hingga ibu berusia 42 tahun.