REPUBLIKA.CO.ID, Penggunaan bedak bayi tidak direkomendasikan oleh American Academy of Pediatric. Karena butiran halus bedak bisa terhidup oleh bayi dan besar kemungkinan menimbulkan masalah pada sistem pernapasan si kecil.
Meskipun bedak tidak direkomendasikan, namun bedak tidak pernah hilang di pasaran dan masih banyak orang tua yang menggunakannya.
Memang sulit untuk mencari mana bedak yang aman atau tidak untuk si kecil. Namun paling tidak, jika tahu cara menggunakan bedak dengan benar akan menurunkan risiko yang ada.
Berikut ini cara menggunakan bedak yang benar untuk anak seperti dikutip dari www.parentsindonesia.com.
Telapak tangan
Taburkan bedak pada telapak tangan tapi jauhkan dari wajah bayi untuk menghindari bedak terhirup dan masuk ke dalam paru-parunya. Taburkan bedak secukupnya saja, baru setelah itu disapukan pada kulit bayi dengan tipis merata dan lembut.
Kering
Saat mengganti popok, pastikan pantat dan sela-sela lipatan kulit bayi benar-benar kering. Hindari penggunaan bedak pada pantat karena belum ada bukti yang menunjukkan bahwa bedak bisa mencegah ruam popok. Butiran Kristal bedak bisa membuat kulit bayi mengalami iritasi. Untuk mencegah ruam disarankan menggunakan krim atau salep.
Bokong bayi
Selain area bokong bayi, hindari juga menaburkan bedak pada daerah genital. Meskipun masih menjadi perdebatan, namun isu talc (bahan dasar bedak) bisa menyebabkan kanker ovarium bisa dijadikan pertimbangan. Bedak yang terlalu tebal atau terlalu sering ditaburkan di area genital bisa menyebabkan terjadinya iritasi pada kelamin bayi atau menyebabkan infeksi saluran kemih.
Peradangan
Cek setiap jengkal kulit si kecil. Jangan gunakan bedak jika ada area yang terluka karena bisa mengakibatkan peradangan.
Hindari angin
Saat ingin menggunakan bedak untuk si kecil pastikan tidak ada angin yang bisa mengembuskan butiran bedak ke udara. Ini untuk menghidari partikel bedak terhidup bayi. Hindari juga meletakan kemasan bedak dalam jangkauan bayi untuk mengurangi kemungkinan bedak tumpah dan kemudian terhirup.