Kamis 29 Jan 2015 19:45 WIB

Serangga Jadi Sumber Protein di Masa Depan, Mungkinkah? (2-Habis)

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Hazliansyah
Penjual belalang di pinggiran jalan Gunung Kidul, Yogyakarta.
Foto: kumorofoto.blogspot.com
Penjual belalang di pinggiran jalan Gunung Kidul, Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Serangga diproyeksi akan menjadi sumber protein di masa depan. Alasanya, di tengah tekanan pada pasokan pangan dunia, publik tentu akan mencari sumber protein yang paling mudah. Yaitu serangga.

Skye Blackburn, pendiri toko online the Edible Bug Shop saat ini berada di garis depan industri pangan serangga di Australia. Blakcburn memproyeksikan dalam 5-10 tahun ke depan, manusia tak lagi heran jika melihat banyak produk makanan berbahan baku serangga dijual di supermarket.

"Serangga memiliki kualitas protein alami yang tinggi. Serangga juga murah dan mudah didapat," kata Blackburn, dilansir dari Body and Soul, Kamis (29/1).

Blackburn mengatakan serangga yang dikemas dengan vitamin, mineral, dan asam lemak esensial sangat baik untuk manusia. Sebagai contoh, jangkrik sangat tinggi kalsium dan rayap sangat tinggi zat besi. Serangga juga memiliki rasa pedas yang ringan dan kebanyakan orang mengatakannya enak, meski tak menyadari mereka telah memakan serangga.

Protein serangga bisa ditambahkan sebagai suplemen untuk roti, bubuk protein, roti bar, dan sereal dalam waktu yang tak lama lagi. Vegetarian sekalipun diproyeksikan akan suka dengan hewan ini. Mengapa?

Jangkrik panggang mengandung protein 65 persen, sedangkan sapi panggang hanya 28 persen. Jangkrik memiliki 60 persen lemak jenuh yang lebih sedikit dan dua kali lebih banyak kandungan vitamin B12 dibandingkan daging sapi. Itu contoh sederhananya. Bagaimana menurut Anda?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement