REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Praktisi kesehatan ahli gizi dr Tria Astika Endah Permatasari mengatakan, permasalahan gizi makro dan mikro dapat diatasi dengan konsumsi daging sapi. Zat gizi mikro merupakan salah satu kelompok utama zat gizi yang dibutuhkan tubuh seperti vitamin.
Sementara itu, zat gizi makro adalah zat gizi yang diperlukan tubuh dalam jumlah besar seperti protein. "Konsumsi daging sapi tidak hanya menyelesaikan permasalahan nutrisi makro, tapi juga gizi mikro," ujarnya dalam acara peluncuran program Mantap Berqurban IZI yang diadakan di Jakarta, Rabu (24/5/2023).
Dia mengatakan, kandungan protein terbaik terdapat pada daging sapi. Selain itu, daging sapi juga mengandung gizi mikro yang dibutuhkan pada tubuh manusia.
"Oleh karena itu, konsumsi daging sapi secara rutin mampu mengatasi kedua jenis gizi tersebut karena di Indonesia pada satu orang yang sama bisa terkena masalah gizi makro dan mikro," ujarnya.
Doktor lulusan Universitas Indonesia itu mengungkapkan di Indonesia masih terdapat banyak persepsi menyamakan daging ayam dengan daging lainnya. Menurutnya, daging ayam atau daging lainnya yang berwarna putih bukanlah daging yang sesungguhnya karena daging yang sesungguhnya adalah daging merah seperti daging sapi.
"Angka konsumsi daging sapi di Indonesia masih rendah dibandingkan dengan konsumsi sumber protein lainnya," kata dosen yang mengajar di Universitas Muhammadiyah Jakarta itu.
Selain itu, dia juga mengungkapkan konsumsi daging sapi mampu menekan angka anemia yang umumnya diderita para ibu hamil dengan jumlah yang mencapai 50 persen di Indonesia. Dia mengatakan, konsumsi daging sapi juga baik untuk anak dalam meningkatkan imunitas tubuh serta mengembangkan kemampuan kognitifnya.
"Mari kita ubah kultur konsumsi daging di keluarga kita dengan memperbanyak konsumsi daging sapi secara rutin," kata dr Tria.