Rabu 28 Jan 2015 11:51 WIB

Satu Dekade, ST12: Untuk Sukes Penuh Risiko dan Pengorbanan

Satu dekade ST12
Satu dekade ST12

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Grup band ST12 mencapai satu dekade, tepatnya pada 20 Januari kemarin. Beragam kisah perjuangan, mulai dari gonta-ganti personel dan label, menyertai 10 tahun perjalanan mereka berkarya.

"Alhamdulillah berjalanya ST12 sampai menjelang 10 tahun memang bukan perkara yang mudah, namun semua itu memang harus dihadapi dan dijalani," ujar Pepep, drummer sekaligus salah seorang pendiri ST12 dalam keterangan tertulis, Rabu (28/1) di Jakarta.

Di awal berdiri, ST12 berformasikan Pepep (drum), Pepeng (Gitar) dan Iman Rush (Gitar). Baru setelah audisi, baru Charli (vokal) resmi bergabung.

Setahun kemudian, tepatnya di tahun 2005 mereka menelurkan album indie bertajuk Jalan Terbaik. Namun pada Oktober 2005, Iman Rush meninggal akibat pecah pembuluh darah di otak.

Meski ditinggal personel, ST12 terus berkarya hingga di tahun 2000 mereka bergabung di bawah label Trinity Optima Production. Sayang pada 2011, Charli dan Pepeng meninggalkan band yang membesarkan namanya itu.

Pepep tak berhenti sampai disitu, ia melanjutkan ST12 dengan formasi baru yakni Pepep (drum), Ridho (vocal), Koko (gitar) dan Indra (bas). Lewat label Wisma Bentley Music, Malaysia, album Lentera Hati (2013) pun dirilis.

Banyak yang menyangka tanpa Charli, ST12 akan mati. Tapi yang terjadi justru sebaliknya, lewat album Lentera Hati dengan single Putih Putih Melati, band ini masuk Top 5 untuk Top Single Chart di iTunes, video klip single ini pun pernah menjadi No.1 Top Track untuk Daily Video yang paling popular di YouTube Malysia.

Tidak hanya itu, kesuksesannya ditandai dengan meraih anugerah 16 kali platinum Awards untuk album Lentera Hati untuk jumlah download lebih dari 4 juta kali.

ST12 kembali merombak personel di tahun 2014, Koko dan Ridho meninggalkan bnd ini. Setelah mellaui audisi, terpilih Dimas Moersas sebagai vokalis. Kini ST12 kembali menjadi 3 personel.

"Kita percaya bahwa untuk kesuksesan penuh dengan risiko dan pengorbanan, dan kita percaya bahwa untuk menuju kesuksesan dibutuhkan konsisten dalam bekerja," ujar Pepeng menyoroti perjalan karier ST12.

"Permasalahan dalam menjalani ST12 merupakan pendewasaan dan kematangan ilmu dalam bermusik dan berorganisasi kelompok layaknya kita membuat grup band," kata dia lagi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement