REPUBLIKA.CO.ID, MANAMA -- Ajang pameran dan diskusi pariwisata halal terbesar, World Islamic Travel Summit (WITS15), akan digelar untuk pertama kalinya di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA) pada Oktober 2015 mendatang.
Konferensi dan pameran akan menggunakan dua balai pertunjukan Abu Dhabi National Exhibition Centre (Adnec) pada 19-21 Oktober, demikian dilansir Gulf Daily News (GDN), Jumat (16/1).
Kegiatan multi events ini melibatkan lebih dari 20 peserta dan seribu utusan konferensi yang akan hadir dalam sesi seminar umum, diskusi panel, debat dan 150 presentasi dari 70 pembicara internasional.
Dengan tema 'Menuju Revolusi Pariwisata Halal' akan mengundang para pakar, penentu kebijakan dan praktisi industri ini dari berbagai negara. "Para analis mengatakan pasar pariwisata halal saat ini mewakili 13 persen pasar global," kata Manajer Kegiatan WITS15, Hosam Moustafa.
Laporan perjalanan Muslim terbaru yang dirilis lembaga konsultasi bisnis Dinar Standard dan lembaga pemeringkat wisata Crescent Rating memproyeksikan hingga 2020, pariwisata halal internasional akan meningkat 3,8 persen dibanding pariwisata konvensional yang justru tumbuh minus 4,79 persen.
Di saat itu, pengeluaran Muslim di sektor pariwisata secara internasional diprediksi akan mencapai 192 miliar dolar AS dan ini belum termasuk perjalanan haji serta umrah.
"Ini jadi kesempatan tepat untuk meraih itu. Abu Dhabi siap memfasilitasi kegiatan untuk makin memperluas peluang itu," kata Moustafa.
WITS15 digelar UEA atas kerja sama Otoritas Promosi Pariwisata dan Budaya Abu Dhabi (TCA Abu Dhabi). "Sejumlah negara mayoritas Muslim sekarang tumbuh cepat menjadi negara new emerging economies dengan populasi yang tumbuh cepat dan demografi kelompok muda yang besar," kata Direktur Eksekutif Pariwisata TCA Abu Dhabi Sultan Al Dhaheri.
Seiring dengan itu, kata al-Dhaheri, pengeluaran di pariwisata halal juga akan naik lebih dari enam persen per tahun. Ini setara dua kali pertumbuhan industri pariwisata global.
Abu Dhabi kini juga tengah menggiatkan sektor pariwisata halal dengan produk dan akomodasi spesifik. Acara WITS15 ini diharapkan dapat membuat ibukota UEA ini menjadi perhatian dunia dan mencapai ambisi mereka jadi pusat ekonomi Islam dunia.
WITS15 diharapkan bisa menarik para delegasi high profile dari pemerintahan, asosiasi pariwisata dan operator sektor privat yang berkecimpung dalam industri pariwisata halal.
Selain 60 negara undangan, 57 negara Organisasi Kerja sama Islam (OIC) sudah pasti masuk dalam daftar undangan. OIC merupakan organisasi lintas negara terbesar ke dua setelah PBB yang anggotanya tersebar di empat benua.
Sesi utama konferensi ini akan fokus pada penerapan praktis untuk meningkatkan produktifitas pariwisata negara-negara anggota OIC. Di dalamnya juga akan diadakan kegiatan mengenai teknologi terbaru, peningkatan kapasitas, kewirausahaan, peran sektor privat dan peran sektor pendukung lainnya sehingga bisa dibentuk rumusan yang aplikatif dan mudah diterapkan secara internasional.