REPUBLIKA.CO.ID, Kesuksesan pemberian ASI bagi ibu yang bekerja bergantung pada kemampuannya menyimpan ASI perah. Menyimpan ASI perah harus benar karena menyangkut kesehatan si buah hati.
ASI perah bisa bertahan lama asalkan tahu cara menyimpan yang benar. Berikut ini beberapa pertanyaan seputar cara menyimpan ASI perah, seperti dikutip dari www.parentsindonesia.com.
Tempat yang cocok menyimpan ASI Perah?
Anda harus memastikan ASI perah disimpan di wadah terbaik seperti botol kaca atau botol plastik yang BPA free. Jika menyimpannya dalam freezer pastikan menggunakan botol kaca atau kantung khusus ASI.
Jika menyimpan di lemari pendingin Anda cukup menggunakan botol plastik. Kebanyakan botol ASI berkapasitas antara 100 sampai 130 mililiter. Jika mau kapasitas yang lebih besar, Anda bisa menggunakan botol selai. Tentunya sebelum digunakan harus dicuci bersih.
Di mana menyimpan ASI?
Hal ini tergantung rencana Anda untuk menggunakan ASI perah itu. Anda dapat meyimpannya dalam kulkas atau freezer.
Sebaiknya jangan menyimpan ASI perah pada pintu lemari es atau freezer karena suhunya tidak stabil akibat pintu sering dibuka dan ditutup. Simpanlah ASI perah di bagian paling dalam yang suhunya lebih stabil.
Berapa lama ASI Perah bertahan?
ASI yang baru dipompa bisa bertahan sekitar lima jam sampai tujuh jam pada suhu kamar, tiga sampai lima hari dalam kulkas dan lima sampai enam bulan di dalam freezer.
Jika Anda memompa di tempat kerja atau di mana saja, Anda harus membawa cooler bag yang dilengkap ice gel yang bisa tahan hingga lima sampai enam jam. Dan jika Anda punya freezer, ASI mungkin bisa bertahan hingga satu tahun.
ASI Anda tidak akan rusak jika disimpan lama di dalam freezer namun kualitas gizinya akan berkurang. Daripada ASI terbuang, ada beberapa ibu yang memilih mendonorkan ASI.