Sabtu 27 Dec 2014 19:09 WIB

Iih, Tembok Penuh Permen Karet Bekas Jadi Tempat Wisata Populer

Rep: MGROL31/ Red: Winda Destiana Putri
Tembok dipenuhi permen karet ini jadi wisata populer
Foto: Dailymail
Tembok dipenuhi permen karet ini jadi wisata populer

REPUBLIKA.CO.ID, SEATTLE -- Para wisatawan yang berkunjung di Seattle, Amerika Serikat mendadak ‘lengket’ dengan pemandangan yang boleh dibilang aneh namun menakjubkan di mana terdapat sebuah dinding yang penuh dengan permen karet bekas.

Dilansir Dailymail, Sabtu (27/12) tembok tersebut dinamakan Market Theater Gum Wall dan menjadi tempat wisata dan landmark lokal di sebuah gang di bawah Pasar Pike Place di pusat kota Seattle.

Market Theater Gum Wall merupakan sebuah tembok bata di sebuah gang yang dilapisi oleh permen karet yang bekas dengan ketebalan beberapa inci, dengan ketinggian sampai dengan 15 meter.

Awal cerita, dinding tersebut merupakan sebuah bagian dari bangunan teater, dan tradisi menempelkan permen karet bekas ini dimulai pada sekitar tahun 1993 ketika pelanggan dari teater Unexpected Productions Seattle Theatresports menempelkan permen karet ke tembok sembari memasukan koin di dalamnya.

Merasa terganggu dengan hal tersebut, pihak teater pun tidak tinggal diam. Hal ini terbukti dengan pembersihan permen karet yang dilakukan oleh pihak teater. Namun pihak teater pun akhirnya kewalahan dengan pelanggan yang terus menerus menempelkan permen karet di temboknya.

Menyerah dengan hal tersebut, para otoritas teater malah meresmikan tembok permen karet ini dan langsung memikat para turis pada tahun 1999. Selain dapat menikmati pemandangan aneh nan unik ini, pengunjung juga dapat turut berpartisipasi dengan menambahkan permen karet bekas miliknya sendiri ke tembok ini.

Seiring berjalannya waktu, dan semakin meningkatnya jumlah wisatawan yang datang ke tempat ini, salah satu perusahaan konsultan perjalanan terkenal, TripAdvisor menobatkan sebagai salah satu dari lima tempat wisata yang penuh dengan bakteri di dunia setelah Blarney Stone di Irlandia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement