REPUBLIKA.CO.ID, Mencegah sibling rivalry merupakan hal sulit bagi orang tua. Namun, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi “drama” kakak beradik tersebut.
Misalnya, dengan memberi setiap anak perhatian dan cinta yang khusus dan istimewa, tidak membanding-bandingkan anak, dan tidak menjadikan anak sebagai pengasuh adiknya. Ayah dan ibu juga dapat membuat pembagian tugas rumah masing-masing anak dan mengajarkan anak untuk berempati dan memperhatikan saudaranya yang lain. “Luangkankah waktu untuk mendengar keluh kesah masing-masing anak dan pujilah bila mereka akur satu sama lain,” ujar psikolog Adelina Syarif.
Di lain sisi, memiliki anak dengan jarak usia dekat juga mendatangkan kelebihan. Mereka akan menjadi teman bermain bagi satu sama lain.
Sibling rivalry juga mengajarkan anak untuk mengatasi perbedaan dengan mengembangkan beberapa keterampilan, di antaranya, cara menghargai nilai dan perspektif orang lain, cara tepat untuk berkompromi, serta mengontrol dorongan untuk bertindak agresif.
Adelina mengatakan, agar tercapai manfaat yang diinginkan, orang tua perlu menjadi fasilitator. Jika anak-anak selalu memperebutkan benda yang sama, misalnya televisi, ajaklah mereka membuat daftar yang menunjukkan giliran siapa memakai benda tersebut dalam seminggu. Ajak juga setiap anak untuk mengungkapkan apa yang mereka rasakan tentang saudaranya.
Adelina menyarankan jarak ideal bagi ibu untuk kembali melahirkan adalah ketika anak sudah berusia di atas dua tahun dan di bawah lima tahun. Pada masa itu, anak telah mendapatkan perhatian cukup. Jika seorang ibu hamil kembali dalam waktu kurang dari dua tahun atau pada masa menyusui maka proses pemberian air susu ibu (ASI) dan perhatian kepada anak menjadi kurang maksimal.
Secara psikologis, anak yang berusia kurang dua tahun belum siap memiliki adik. Sebaliknya anak yang telah berusia dua hingga lima tahun biasanya sudah memasuki Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sehingga dianggap telah cukup mengerti dengan kehadiran anggota baru di rumahnya.
Memiliki anak dengan jarak usia yang tidak terlalu dekat memberikan manfaat bagi orang tua. Ayah dan ibu dapat menikmati waktu “bernapas” setelah kesibukan mengurus anak bayi. Dari segi finansial, orang tua pun bisa lebih tenang karena memiliki waktu lebih banyak untuk mengumpulkan uang untuk pemenuhan biaya pendidikan anak.