REPUBLIKA.CO.ID, Naik kelas kerap diidentikkan anak dengan mendapatkan hadiah. Banyak orang tua yang memang menghargai kerja keras dan ketekunan anaknya dengan menyiapkan hadiah setelah rapor dibagikan.
“Orang tua berhak menentukan akan memberikan hadiah atau tidak,” kata psikolog anak Nadya Pramudita.
Ketika menyiapkan hadiah, tetapkan tujuannya. Apakah dampak jangka pendek dan jangka panjangnya dari kado tersebut. Berdasarkan sejumlah penelitian, terungkap ada beberapa hal yang dapat membantu anak berprestasi di sekolah. Salah satu aspeknya, yakni peran orang tua.
Kemungkinan anak untuk sukses secara akademik menjadi lebih besar ketika orang tuanya memiliki perhatian terhadap studi anak. Salah satu cara ayah dan ibu menunjukkan pentingnya sekolah, yaitu dengan memberikan apresiasi kepada anak terkait dengan kinerja akademisnya.
Secara umum, pemberian reward (dan juga punishment) bertujuan untuk mengajarkan perilaku dan keterampilan kepada anak. Pengasuhan seperti ini dapat diterapkan untuk membangun perilaku baru yang sebelumnya tidak dimiliki, memperkuat perilaku yang sudah dimiliki, atau meniadakan perilaku yang tidak sesuai harapan.
Tujuan utama dari memberikan hadiah kepada anak seharusnya termasuk apresiasi kepada anak. Hadiah bisa berupa barang yang murah, barang bernilai tinggi, liburan, atau yang tidak mengeluarkan biaya sama sekali, seperti pujian. Sebaiknya hadiah diberikan dengan kesadaran mengenai tujuannya.
“Hati-hati memberikannya karena juga bisa berdampak negatif,” ujar Nadya.
Keterlibatan orang tua dalam proses belajar anak di sekolah sangat bermanfaat agar anak memiliki kebiasaan belajar yang baik. Dengan sendirinya, proses belajar akan membuahkan prestasi seperti yang diharapkan. Kalau memang kebiasaan belajar yang baik yang diharapkan maka pemberian hadiah bukanlah saat anak naik kelas. Tapi berikan hadiah ketika anak menunjukkan usaha untuk mencapai sesuatu atau ketika nilainya membaik setelah ia berusaha mengubah cara belajarnya.
Nilai yang baik akan menjadi hadiah tersendiri bagi anak yang telah berupaya. Akan tetapi, reward atas pencapaian tersebut sifatnya lebih jangka panjang. Anak belajar bahwa usaha yang keras akan membuahkan hasil yang baik. “Anak akan membangun motivasi dari dalam diri sendiri untuk mencapai sesuatu,” kata Nadya.