REPUBLIKA.CO.ID, BIAK -- Gerenal Manager PT Angkasa Pura 1 Bandara Frans Kaisiepo Mervin Butarbutar mengakui rencana perusahaan penerbangan Lion Air membuka layanan penerbangan ke Biak.
"Ya beberapa waktu lalu Manajemen Lion Air pernah melakukan survei ke Biak, tapi kapan pastinya beroperasi kami belum mendapat konfirmasi resmi," ungkap General Manager PT Angkasa Pura 1 Biak Mervin saat dihubungi di Biak, Selasa pagi.
Ia mengatakan jika penerbangan tersebut terealisasi maka dapat mempermudah masyarakat dalam mendapatkan layanan kebutuhan penerbangan ke berbagai daerah di Indonesia.
"Secara kelayakan dan fasilitas pendukung Bandara Frans Kaisiepo Biak siap didarati pesawat jenis apapun," katanya.
Dampak positif lainnya, secara langsung akan menambah frekuensi jadwal keberangkatan penumpang pesawat udara dengan tujuan Biak-Jayapura atau Biak-Makassar, Biak-Jakarta atau tujuan lain di Indonesia.
"Bandara Frans Kaisiepo Biak juga dilengkapi dengan fasilitas stasiun pengisian bahan bakar pesawat udara dari Pertamina yang setiap waktu rutin melayani ketersediaan bahan bakar," ungkap Mervin menanggapi fasilitas bandara Frans Kaisiepo.
Mervin mengatakan, sejak perusahaan penerbangan Merpati Nusantara menghentikan operasinya di sejumlah rute penerbangan beberapa bulan lalu sangat mempengaruhi volume penerbangan dari dan ke Bandara Biak.
"Hingga sekarang pelayanan penerbangan udara menuju ke Biak hanya dilayani pesawat Garuda Indonesia dan Sriwijaya Air," ungkap GM PT Angkasa Pura 1 Biak Mervin Butarbutar.
Berdasarkan data, bandara Frans Kaisiepo Biak termasuk lima dari landasan pacu terpanjang di Asia Tenggara serta terpanjang ketiga di Indonesia dengan panjang landasan pacu mencapai 3.571 meter. Landasan ini menjadi pusat penerbangan pada masa Belanda di Indonesia.