REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- The Rolling Stones menghentikan konser dunia mereka di Australia dan Selandia Baru pada Selasa (18/3) karena kekasih Mick Jagger, L'Wren Scott ditemukan tewas bunuh diri di apartemennya di Manhattan, AS.
Scott (49 tahun) perancang busana dan mantan model ditemukan tergantung dengan syal pada Senin (17/3) di gedung apartemen yang menjulang di lingkungan papan atas, Chealsea. Polisi menanganinya sebagai kematian bunuh diri dan pemeriksaan kedokteran dilakukan pada Selasa guna menetapkan penyebab kematian yang lebih tepat.
"Rolling Stones meminta maaf yang sedalam-dalamnya dan dengan menyesal mengumumkan penundaan sisa perjalanan konser '14 ON FIRE' untuk Australia dan Selandia Baru, akibat kematian L'Wren Scott." demikian pernyataan dari kelompok band rock tersebut.
Agen kelompok band itu di Australia meminta para penggemar untuk tetap menyimpan tiket mereka hingga ada jadwal baru pertunjukannya. Menurut rencana Stones tampil dalam tujuh pertunjukkan di Australia dan Selandia Baru dalam rangkaian penampilan keliling dunia yang akan berakhir di kota Perth, Australia Barat.
Jagger (70)yang berpacaran dengan Scott sejak 2001 mengatakan telah menjalani hari-hari yang indah bersama si perancang busana itu. "Saya masih belum percaya bahwa kekasih dan sahabat saya itu mengakhiri hidupnya dengan cara yang menyedihkan seperti itu," tulisnya pada laman mickjagger.com.
"Ia sangat hebat dan bakatnya dikagumi banyak orang, paling tidak oleh saya." Wakil dari Scott belum bisa memberi kepastian pemakaman Scott.
Berita kematiannya yang menyedihkan itu telah mengejutkan rekan-reknnya, pelanggan dan sesama perancang busana. Belum diketahui apakah ada tanda-tanda dalam pekerjaan atau kehidupan pribadinya yang menunjukkan ia tertekan atau bisa membuatnya bunuh diri.
Scott dan Jagger sering tampil bersama dalam banyak acara. Tinggi badannya yang mencapai 1,91 meter membuatnya terlihat jangkung melebihi sang kekasih. Agen Jagger membantah pemberitaan di New York Post yang menyebut bahwa keduanya telah berpisah dengan mengatakan jika berita tersebut 100 persen tidak benar.