REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Surat Kabar Jepang, Mainichi Shinbun pekan ini melaporkan bahwa Watanabe Hirofumi (36 tahun), pria yang menjadi tersangka di balik surat-surat ancaman untuk kreator manga 'Kuroko no Basket' telah ditangkap.
Watanabe ditangkap Kepolisian Metropolitan Tokyo saat hendak mengirimkan surat ancaman berikutnya di dalam kotak surat dekat Kompleks Yebisu Garden Place di Shibuya.
Seperti dilansir dari J-pop Asia, Jumat (20/12), Watanabe memang khusus berada di Tokyo untuk mengirim surat-surat tersebut. Dia tinggal di Kompleks Osaka Higashinari. Di dalam ransel tersangka, polisi menemukan lebih dari 20 surat ancaman berisi tuntutan-tuntutan di atas.
Seorang warga yang tinggal di kompleks apartemen yang sama dengan Watanabe menduga bahwa pria itu tinggal sendiri di apartemennya.
"Hampir pada jam-jam dini hari aku mendengar langkah kaki dari atap seolah dia sedang menari. Kemudian, aku pernah memperingatkannya supaya tidak berisik sebanyak tiga kali, tapi dia tetap tak berhenti, meskipun dia berulang kali meminta maaf dan mengatakan menyesal. Itu menakutkan," ujar warga tersebut.
Watanabe mengaku sudah mengirimkan lebih dari 400 surat ancaman kepada media, organisasi, lembaga, hingga perusahaan yang berkaitan dengan waralaba manga 'Kuroko no Basket.'
TBS, salah satu televisi Jepang mencatat menerima 250 surat ancaman pada Oktober 2013. Pada hari penangkapannya, Watanabe menunjukkan penyesalan dan kesedihannya, ketika dia meminta maaf atas perbuatannya. Polisi terus menyelidiki apa sesungguhnya motif dari tindakan Watanabe.
Fujimaki Tadatoshi, sang kreator manga mengaku tidak tahu apa tujuan Watanabe mengirimkan surat ancaman padanya. Termasuk ancaman untuk membatalkan turnamen bola basket SMA yang dijadwalkan diadakan di Tokyo akhir bulan ini.
Sang pelaku juga mengancam pelaksanaan acara 'Comiket' dan 'Doujinshi' yang berkaitan dengan manga basket tersebut.