Sabtu 04 May 2013 11:47 WIB

Lindsay Lohan Kembali Masuk Panti Rehabilitasi

Lindsay Lohan
Foto: Chris Pizzello/AP
Lindsay Lohan

REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES--Aktris Lindsay Lohan akhirnya masuk panti rehabilitasi. Sebelumnya pada Kamis ia membingungkan banyak pihak tentang kesediaannya menjalani hukuman perawatan atas pelanggaran lalu lintas.

"Betul, dia sudah masuk ke panti rehabilitasi. Kami akan terus memantau proses ini," kata Wakil Jaksa kota Santa Monica, Terry White, lewat email kepada Reuters, Jumat (3/5). Jaksa tersebut menjadi penuntut dalam kasus tabrakan mobil pada Juni 2012.

White tidak menyebutkan nama panti tersebut, tetapi saluran berita selebriti TMZ.Com mengatakan bahwa Lohan(26) masuk ke panti Betty Ford Center di Rancho Mirage, sekitar 193 km sebelah timur Los Angeles pada Jumat pagi.

Lohan harus menyelesaikan perawatan selama 90 hari penuh dalam kurungan di panti rehabilitasi hingga 31 Juli untuk memenuhi keputusan pengadilan bulan Maret. Keputusan itu sebenarnya dibuat melalui kesepakatan.

Dalam kesepakatan itu Lohan bisa terhindar dari hukuman penjara jika mengaku telah menabrak truk dan membohongi polisi dengan mengatakan bukan dia yang berada di balik kemudi ketika tabrakan terjadi. Sebagai gantinya ia harus menjalani perawatan dan dikurung di panti rehabilitasi.

Pemeran "Mean Girls" setidaknya pernah lima kali menjalani perawatan singkat di panti rehabilitasi dalam enam tahun terakhir.

Pihak penuntut umum dibuat bingung pada Kamis ketika Lohan tiba-tiba berbalik arah, batal masuk ke panti rehabilitasi di Newport Beach di wilayah New York.

Ia hanya masuk beberapa menit di tempat itu kemudian menghilang dari sorotan umum.

Lohan mengalami banyak masalah, diawali tahun 2007 saat ketahuan mengemudi sambil mabuk dan menyimpan kokain sehingga dikirim ke Betty Ford Center pada akhir 2012.

White akan memantau hingga tanggal 10 Mei apakan panti Betty Ford Center itu cocok dengan keputusan pengadilan yang dijatuhkan pada Lohan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement