Jumat 19 Oct 2012 22:00 WIB

Ikatan Keluarga Pengaruhi Rasa Percaya Diri Anak

Ilustrasi.
Foto: theunconventionalconservative
Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sosiolog dari Universitas Indonesia Daisy Indira Yasmine mengemukakan rasa percaya diri seorang anak ketika bersosialisasi dengan lingkungan luar sangat ditentukan oleh keharmonisan hubungan anak dengan orang tuanya.

"Kalau ikatan sosial dalam keluarga bagus, maka anak akan lebih merasa percaya diri di luar, akan merasa bahagia dan energinya juga positif," katanya di Jakarta, Jumat (19/10).

Menurut dia, kehidupan perkotaan seperti Jakarta membuat para orang tua kelelahan untuk menghabiskan akhir pekan yang berkualitas dengan anak-anak. Mereka lebih memilih memanfaatkan waktu untuk beristirahat memulihkan tenaga.

"Senin sampai Jumat bekerja, Sabtu dan Minggu biasanya sudah lelah, banyak yang memanfaatkan untuk tidur, kurang ada waktu berinteraksi dengan keluarga, itu yang jadi masalah keluarga modern di perkotaan," katanya.

Padahal, menurut dia, arti keluarga sangat penting bagi anak-anak terutama remaja. Hal itu karena masa remaja merupakan masa pertumbuhan anak membentuk jati diri, karakter dan mulai mengenal lingkungan luar.

"Remaja harus punya satu pegangan untuk memilih mana yang baik dan yang buruk untuk dirinya. Keluargalah yang harus mendampingi anak," katanya.

Karena itu, ikatan keluarga harus kuat. Dia mengatakan bila sebuah keluarga tidak harmonis, akan berakibat anak akan mencari 'keluarga lain' yang membuatnya nyaman, misalnya hubungan pertemanan.

"Kalau lingkungan pertemanannya bagus, tidak masalah, tapi kalau negatif? Itu akan diikuti anak sehingga dia mudah terjerumus hal-hal negatif," katanya.

Menurut dia, kebersamaan orang tua dengan anak itu bisa dibangun dengan mengisi akhir pekan dengan hal-hal yang positif, mudah dan murah. "Weekend yang berkualitas itu tidak harus mahal, tidak harus ke mall, mulailah di rumah membuat acara yang menyenangkan," katanya.

Dikatakannya meski hanya meluangkan waktu bersama saat Sabtu dan Ahad, bila aktivitas keluarga menyenangkan bagi anak, maka itu akan membantu menguatkan hubungan emosional anak dan orangtua.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement