Rabu 25 Jul 2012 12:27 WIB

The Dark Knight Rises, Ketika Gotham City Berada di Titik Nadir

Batman the Dark Knight Rises
Foto: Warner Bros
Batman the Dark Knight Rises

REPUBLIKA.CO.ID, -- Oleh John Tirayoh/Wartawan Film

Kisah Batman di tangan sutradara Christopher Nolan memasuki jilid akhir. "The Dark Knight Rises" jadi film pamungkas Christopher Nolan setelah dua film sebelumnya, "Batman Begins (2005)" dan "The Dark Knight (2008)" sukses di pasaran. Maka, sangat menarik tentunya melihat apa yang ditampilkan Nolan di film terbarunya ini.

Film dimulai dengan mengenang almarhum Harvey Dent/Two Face yang dianggap pahlawan kota Gotham karena berhasil mengatasi Joker. Sejak itu, Batman memilih menyendiri dan tak mau lagi berurusan dengan segala sesuatu yang terjadi di Gotham City.

Delapan tahun sejak kematian Harvey Dent, Batman masih menjadi 'kambing hitam' atas kejahatan di masa lalu. Namun kedatangan Bane (Tom Hardy) beserta pasukan yang menginvasi Gotham mengharuskan Batman keluar dari sarangnya. Bahkan dalam kehidupan nyata, Bruce Wayne jatuh miskin akibat kekacauan yang ditimbulkan Bane dan sekutunya.

Mengomentari "The Dark Knight Rises", dibanding dengan film sebelumnya, plot dan alur cerita di film "The Dark Knight (2008)" jauh lebih menarik dan lebih cerdas. Karena apa, "The Dark Knight" hadir tidak hanya menyajikan Batman versus Joker, tapi juga menyajikan cerita yang lebih menarik dan dewasa dengan sosok Harvey Dent di tengah-tengah perseteruan Batman dan Joker.

Sedangkan di "The Dark Knight Rises", secara garis besar cerita hanya berkutat pada persoalan Bane sebagai musuh utama Batman yang ingin menguasai kota Gotham. 

Untuk sosok Batman/Bruce Wayne, lagi-lagi Bruce Wayne lebih dominan dibanding saat memakai kostum Batman. Sosok Bruce Wayne lebih mendominasi dan berwibawa dalam penggambaran Nolan. Batman kalah berwibawa di mata penonton dibandingkan saat Christian Bale berperan sebagai sosok milyuder Bruce Wayne.

Untuk penggunaan special effect, Nolan berhasil menajakan mata sekaligus memberi ketegangan pada penonton dengan Gotham yang dibuat carut-marut. Jembatan ala Golden Gate atau Lapangan Footbal dibuat luluh lantak dihasilkan dengan cukup baik. Hebatnya, juga hadir adegan visual memukau di atas udara yang tentunya rumit saat pembuatan.

Film ini juga menampilkan perlengkapan baru yang menjadi pendukung Batman. Setelah muncul Bat-Pod (Motor) dan Tumbler (mobil) dalam film sebelumnya, maka kali ini muncul Bat yang merupakan perpaduan antara helikopter Apache dan Jet Herrier sebagai armada Batman.

Adegan Kolosal antara pasukan Bane dengan pasukan polisi Kota Gotham juga berhasil dibuat Christopher Nolan layaknya kita membaca lembaran komik.

Meski tidak semenarik The Dark Knight, secara keseluruhan, Batman edisi terakhir versi Nolan cukup memukau. Selain twist di penghujung film, Nolan juga tak lupa memberikan visual singkat kisah Bruce Wayne dan kehadiran tokoh superhero baru yang akan jadi sekutu utama Batman seperti dalam komik.

"The Dark Night Rises" menjadi perpisahan manis bagi Christopher Nolan untuk Batman. Apakah ini pertanda bahwa Christopher Nolan akan hadir untuk membesut lewat Justice League of America yang menghadirkan satu panggung Superman, Batman, Wonder Women, Green Lantern, serta Aqua-man ? Kita tunggu saja.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement