Selasa 24 Apr 2012 10:04 WIB

Duh, Anak Cowok Kok Kasar dan Keras, Bagaimana Mengatasinya?

Bocah lelaki agresif dan kasar (ilustrasi)
Foto: childbehavioursolutions.blogspot.com
Bocah lelaki agresif dan kasar (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Anak laki-laki Anda yang baru berusia tiga tahun ternyata sangat keras dan aktif. Nah, yang bikin pusing adalah ketika marah, ia suka memukul atau menendang, sering juga disertai dengan kata-kata kasar. Bila ini yang terjadi, jangan cemas dulu.

Menurut psikolog dan pemerhati masalah anak, Elly Risman Musa, pada dasarnya pengasuhan adalah kewajiban ayah dan ibu sehingga anak dapat dibentuk tingkah lakunya. ''Pengasuhan adalah pembentukan tingkah laku atau dengan kata lain disiplin,'' ungkap Elly dalam sebuah konsultasi. Jika pembentukan tingkah laku dimulai sejak dini, tentu hal ini akan memudahkan orangtua dalam berinteraksi dengan anak.

Di mata Elly, anak harus belajar menahan keinginannya, dengan demikian dia belajar bahwa ada kata 'tidak' dalam hidup ini. Ini penting untuk perkembangan emosi anak kelak.

Rumah adalah tempat penanaman moral dan aturan sebelum anak memasuki dunia sosial. Pembentukan kebiasaan efektif dilakukan pada usia satu sampai lima tahun untuk membangun dasar-dasar kepribadian anak. Membiasakan anak sikat gigi sebelum tidur, berkata baik dan meminta izin adalah usaha yang membutuhkan kesabaran dalam pembiasaannya.

Permasalahan dapat muncul jika proses disiplin dilakukan secara keras (otoriter). ''Jika orangtua banyak memarahi anak, tidak memberi anak kesempatan untuk bermain dan membatasi ruang gerak anak, anak akan frustrasi,'' papar Elly.

Gejala yang muncul adalah marah, rewel, dan berkata kasar. Oleh karena itu orangtua perlu memahami kebutuhan anak seperti kebutuhan kasih sayang, berlari, dan makanan yang cukup.

Kata-kata kasar dan tindakan memukul serta menendang adalah ciri ekspresi marah seorang laki-laki yang dipengaruhi oleh kerja otak laki-laki. Namun, anak tetap harus diajarkan ekspresi marah yang lebih diterima oleh norma-norma.

Mengajar anak untuk mengenali perasaan marahnya adalah cara membiasakan anak menunjukkan perasaan negatif yang tepat. ''Anak akan terbiasa mengucapkan: ''Aku marah pada adik'' daripada memukul adik jika ia sedang marah,'' kata Elly.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement