REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bintang film sekaligus sutradara Hollywood, Kevin Costner, mengenang Whitney Houston. Keduanya pernah berduet dalam film 'The Bodyguard' yang laris di era 1990-an.
Whitney saat itu sedang di puncak karir sebagai penyanyi, namun belum pernah main film. Karena itu, dia hampir ditolak.
Saat memberikan pidato di upacara kebaktian pemakaman Whitney pada Sabtu, Kevin mengemukakan dia saat itu ingin Whitney jadi tokoh utama. Namun, para produser menginginkan aktris atau penyanyi kulit putih.
"Mereka langsung menghentikan ideku. Mereka ingin aku untuk mempertimbangkan lagi," kata Kevin seperti dikutip AFP. "Aku bilang aku tahu Whitney berkulit hitam. Namun menurutku, dia cocok dengan karakter film itu.''
Para produser, tutur Costner, merasa lega ketika tahu Whitney sedang tur dan tak sempat main film. Tapi, mereka cemas lagi ketika Costner bilang filmnya ditunda saja satu tahun. Para produser di Warner Brothers akhirnya mengikuti naluri Kevin.
Whitney terlebih dulu ikut audisi dan dia sempat ragu. "Saat audisi, aku masuk ke kamar hiasnya. Dia cemas. Ternyata bintang pop terbesar di dunia pun bisa khawatir tak bisa lulus audisi," kenang Costner. ''Saat itu dia merasa semuanya tak beres. Aku pegang tangannya dan bilang dia cantik. Aku bilang akan menemaninya di setiap langkah."
Whitney mencoba beberapa kalimat dialog. Namun, dia berhenti dan kembali ke ruangannya.
"Setengah jam kemudian dia kembali dan mengikuti audisi hingga selesai. Pihak studio jatuh hati padanya. Whitney yang kukenal adalah orang yang bilang 'sudah cukup baguskah aku?'," kata Kevin.
Lagu 'I Will Always Love You' hampir tidak jadi tema 'The Bodyguard'. Karena, lagu yang dipilih ketika itu adalah "What Becomes of a Broken Heart?". Tapi, lagu itu sudah digunakan setahun sebelumnya oleh film lain.