Senin 26 Dec 2022 17:55 WIB

Sutradara Sengaja Buat Film Biografi Whitney Houston Sangat Emosional

San sutradara berhati-hati dan fokus pada aspek emosi di dalam cerita.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Nora Azizah
Foto adegan I Wanna Dance with Somebody, film biografi tentang penyanyi legendaris Whitney Houston.
Foto: Dok Sony Pictures
Foto adegan I Wanna Dance with Somebody, film biografi tentang penyanyi legendaris Whitney Houston.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perjalanan panjang Whitney Houston dari anggota paduan suara di New Jersey menjadi salah satu artis rekaman terlaris sepanjang masa hadir di film biografi. Sinema berjudul I Wanna Dance with Somebody itu sudah tayang di bioskop Indonesia.

Sutradara Kasi Lemmons memaksudkan film sebagai perayaan atas hidup Houston, baik suka atau duka yang dilewati mendiang. Lemmons mengemas kehidupan sosok Houston yang dijuluki The Voice itu dalam alur cerita inspiratif, mengharukan, dan sangat emosional.

Baca Juga

Dikutip dari catatan produksi film yang dibagikan Sony Pictures, Senin (26/12/2022), Lemmons mengaku berhati-hati supaya tetap fokus pada aspek emosi dalam cerita. Dia tidak melulu menyoroti Houston dari panggung ke panggung yang spektakuler.

"Meskipun suara Houston luar biasa saat dia menyanyikan lagu, saya ingin masuk ke dalam penampilannya. Tidak hanya menontonnya tetapi benar-benar merasakan kegembiraan penonton, juga melihat perjalanan di mana dia berada, secara vokal dan pribadi," ujar Lemmons.

Meski begitu, Lemmons juga berusaha total dalam menyajikan pertunjukan musik Houston, terutama sejumlah aksi panggungnya yang ikonik. Itu dimulai sejak Houston menyanyikan Greatest Love di sebuah kafe yang disimak oleh produser musik ternama.

Dengan cermat, Lemmons mewujudkan bagaimana seorang gadis di hadapan mikrofon bisa unjuk suara hingga memengaruhi orang-orang di ruangan tersebut. Begitu pula pada sejumlah penampilan lain.

 

"Saat melihatnya membawakan Impossible Medley di American Music Awards, Anda akan benar-benar terhanyut dalam segala hal tentangnya: kamera, gerakan, dan kostum.  Ada puncak yang kuat di tengah film, dengan lagu kebangsaan di Super Bowl dan I Will Always Love You di Afrika Selatan," tutur Lemmons.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement