REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG - Psikolog Diah Utaminingsih mengingatkan orang tua hendaknya tetap menjaga dan menyiapkan anak masuk sekolah disela-sela liburannya.
"Memang liburan menjadi sarana untuk melepaskan kepenatan, tetapi harus diingat bahwa orang tua tidak boleh terlena dengan liburan panjang itu," kata dia, di Bandarlampung, Kamis.
Artinya, lanjut pengajar di FKIP Universitas Lampung (Unila) itu, orang tua harus tetap menyiapkan anak untuk kembali beraktivitas seperti biasa.
"Ini penting agar tidak kaget, anak-anak bisa dipersiapkan satu minggu sebelum masuk sekolah. Mulai merancang dari buku-buku yang harus disiapkan," katanya.
Selain itu, orang tua juga harus melakukan brainstorming mengenai apa yang menjadi target anak-anak pada kelas barunya.
Sebab, memberikan dukungan dan semangat memulai awal sekolah dapat membuat kondisi psikologis anak menjadi lebih siap untuk menghadapi tugas-tugas barunya, yang tak kalah penting adalah orang tua memberikan dukungan secara emosional.
"Tidak hanya berupa materi misal dengan membelikan tas dan perlengkapan alat sekolah baru. Karena biasanya menjadi budaya orangtua untuk membelikan alat-alat perlengkapan baru, tetapi kurang memperhatikan aspek lainnya," katanya.
Ia pun menyarankan, agar pencapaian prestasi yang lebih baik dan memang diharapkan oleh setiap orang tua, maka perlu mengevaluasi apa yang telah dicapai anak melalui diskusi ringan. "Itu akan membantu anak memahami sisi kekurangan yang harus diperhatikan, tetapi bukan berarti orang tua menyalahkan anak," saran dia.
Diah pun mengingatkan, biasanya konsekuensi dari liburan adalah anak-anak agak malas untuk memulai aktivitasnya kembali dan mereka membutuhkan penyesuaian guna menjalankan rutinitasnya. "Agar penyesuaian ini tidak terlalu lama maka peran orang tua disini sangat penting," kata dia lagi.
Intinya, lanjut dia, menjadikan liburan sebagai ajang menghilangkan rasa jenuh dan menumbuhkan energi yang lebih positif dan menenangkan kembali pikiran.