Selasa 24 Jun 2025 15:36 WIB

Jangan Sampai Kantong Jebol! Ini Cara Hemat Dana Liburan Menurut Ahli

Agenda liburan harus disesuaikan dengan kemampuan finansial.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Uang (ilustrasi). Penting untuk tetap memikirkan kondisi finansial agar liburan tak malah bikin kantong jebol.
Foto: dok. Pixabay
Uang (ilustrasi). Penting untuk tetap memikirkan kondisi finansial agar liburan tak malah bikin kantong jebol.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjelang libur kenaikan sekolah 2025, banyak keluarga mulai merencanakan waktu untuk bepergian dan bersantai. Namun, di tengah semangat menyusun itinerary dan berburu tiket murah, penting untuk tetap memikirkan kondisi finansial agar liburan tak malah bikin kantong jebol.

Perencana keuangan sekaligus founder Cerdas Keuangan, Erlina Juwita, mengatakan agenda liburan harus disesuaikan dengan kemampuan finansial. Karenanya sebelum pergi berlibur, orang tua harus mencatat semua kebutuhan finansial yang diperlukan.

Baca Juga

Ia mengungkapkan perencanaan liburan terutama ke luar negeri, harus disusun sejak jauh hari. Idealnya persiapan dilakukan antara enam bulan hingga satu tahun sebelumnya.

"Dengan waktu yang cukup panjang, dana bisa dikumpulkan sedikit demi sedikit tanpa harus mengganggu pos keuangan lain seperti dana darurat atau tabungan jangka panjang," ujar Erlina saat dihubungi Republika, Senin (23/6/2025).

Sementara itu, jika destinasi liburan hanya di dalam negeri, persiapannya bisa lebih singkat. Erlina menyebut, persiapan selama satu hingga dua bulan sebelumnya sudah cukup, asalkan tetap ada alokasi khusus untuk pos liburan. "Intinya harus nabung dulu, baru liburan," kata Erlina.

Untuk tujuan wisata yang membutuhkan dana besar seperti ke luar negeri, Erlina menyarankan untuk menyisihkan sekitar 5 hingga 10 persen dari penghasilan setiap bulan, mulai enam hingga 12 bulan sebelum tanggal keberangkatan. Dengan begitu, beban biaya bisa lebih ringan dan tidak terasa memberatkan saat waktu liburan tiba.

Erlina juga mengingatkan agar tidak menjadikan utang sebagai solusi untuk bisa liburan. Pasalnya, mengandalkan pinjaman atau cicilan hanya demi memenuhi keinginan sesaat justru bisa memicu tekanan finansial di kemudian hari.

"Kalau dananya belum cukup, lebih baik tunda dulu atau pilih destinasi yang lebih dekat dan sesuai dengan kemampuan," ujarnya.

Kedisiplinan dalam menyisihkan anggaran liburan juga bisa membantu menjaga stabilitas keuangan keluarga. Selain menghindari pengeluaran tak terduga, menyiapkan anggaran sejak awal akan membuat perencanaan liburan terasa lebih matang dan terarah.

Agar lebih tertata, pos anggaran liburan juga sebaiknya tidak dicampur dengan dana rutin harian. "Pisahkan rekening khusus untuk liburan jika perlu. Ini akan bantu menjaga batasan pengeluaran dan tidak mengganggu kebutuhan lain," kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement