Rabu 08 Oct 2025 07:16 WIB

Jelang Promo 10.10, Ini Tips Biar Enggak Boros

Banyak orang terjebak karena gagal membedakan antara kebutuhan dan keinginan.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Wanita belanja impulsif lewat online (ilustrasi). Pakar mengingatkan pentingnya kewaspadaan agar tidak terjebak dalam perilaku belanja impulsif.
Foto: Dok. Freepik
Wanita belanja impulsif lewat online (ilustrasi). Pakar mengingatkan pentingnya kewaspadaan agar tidak terjebak dalam perilaku belanja impulsif.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjelang momen promo besar 10.10 di berbagai marketplace, masyarakat dihadapkan pada beragam penawaran menarik seperti diskon besar, cashback, hingga flash sale. Di tengah godaan tersebut, Guru Besar Ilmu Konsumen IPB University, Prof Ujang Sumarwan, mengingatkan pentingnya kewaspadaan agar tidak terjebak dalam perilaku belanja impulsif.

"Sering kali konsumen tidak punya rencana belanja, tapi karena melihat diskon jadi membeli barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan. Itu contoh unplanned shopping," ujar Prof Ujang dalam keterangan tertulis, dikutip Rabu (8/10/2025).

Baca Juga

Menurutnya, banyak orang terjebak karena gagal membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Jika konsumen tidak bisa memilah keduanya, hal ini bisa berdampak buruk pada kondisi keuangan. "Banyak orang mengikuti keinginan, bukan kebutuhan. Itu yang bikin finansial terganggu," kata dia.

Untuk menghindari perilaku belanja impulsif saat promo, Prof Ujang menyarankan agar konsumen terlebih dahulu menentukan kebutuhan sebelum berbelanja. la juga menekankan pentingnya riset, mulai dari membandingkan harga, memastikan belanja di toko resmi, hingga membaca ulasan produk.

Selain itu, ia mengingatkan agar tidak tergoda harga yang tidak masuk akal dan tidak terburu-buru mengambil keputusan. Menurutnya, memberi jeda waktu sebelum membeli bisa membantu konsumen berpikir lebih rasional.

Prof Ujang juga mengingatkan agar konsumen meningkatkan literasi digital di tengah maranya penipuan online. la menyebut modus penipuan kini semakin beragam, mulai dari telepon, media sosial, hingga aplikasi pesan. Oleh karena itu, kehati-hatian sangat diperlukan.

"Teliti sebelum membeli, teliti saat membeli, dan teliti setelah membeli. Jangan mudah percaya penawaran yang tidak jelas di media sosial," kata dia.

Tak hanya itu, ia mengimbau masyarakat untuk menghindari pembelian barang konsumtif secara kredit, kecuali untuk kebutuhan produktif seperti rumah atau kendaraan. Di sisi lain, Prof Ujang juga menekankan pentingnya perlindungan dari pihak perusahaan dan pemerintah melalui regulasi, seperti dari OJK dan BPOM, guna menciptakan ekosistem konsumen yang sehat.

la pun mengingatkan konsumen untuk selalu berpikir rasional sebelum tergoda promo. "Ketika melihat barang menarik, tanyakan dulu pada diri sendiri, ini kebutuhan atau hanya keinginan?" kata dia.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Ameera Network (@ameeranetwork)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement