Rabu 15 Jun 2011 14:40 WIB

Liburan Tiba, Anak Beresiko Terkena Obesitas

Rep: Agung Sasongko/ Red: Didi Purwadi
Obesitas
Obesitas

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Liburan sekolah telah tiba. Saatnya anak-anak untuk menikmati liburan. Namun, perlu diperhatikan. Masa liburan merupakan masa rentan bagi anak-anak beragam penyakit. Salah satunya adalah obesitas atau bisa saja diabetes.

Spesialis anak endoktrin Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dr Aman Bhakti Pulungan SpA (K), mengatakan masa liburan, utamanya yang berlangsung pada bulan Juni-Juli dan Januari Desember, anak-anak tidak terkontrol dalam hal makanan dan aktivitas. Itu sebabnya, anak-anak rentan terkena penyakit apabila kondisi ini tidak mendapat perhatian para orang tua.

“Saya saat memasuki masa liburan, selalu mendapatkan kejutan. Kejutan itu berupa bertambahnya pasien baru diabetes,” kata dia kepada republika.co.id, Rabu (15/6).

Dikatakan Aman, anak-anak memiliki potensi terkena diabetes sebab sebelumnya anak-anak lebih dulu terkena obesitas. Resiko obesitas itu muncul lantaran pola makan dan aktivitas tidak terkontrol. Lebih-lebih saat memasuki masa liburan. Anak-anak semakin rentan mengidap obesitas.

Sebagai gambaran, kata Amman, anak-anak pada saat liburan mengkonsumsi berbagai jenis makanan tanpa diimbangi dengan aktivitas olahraga. Nah, pada saat anak-anak mengkonsumsi makanan, sari-sari makanan termasuk di dalamnya glukosa terserap dengan cepat dalam pembuluh darah. Akibatnya, kadar hormon insulin ini meningkat dalam darah.

Keberadaan hormon insulin ini bila tidak diimbangi olahraga, secara otomatis akan menyebabkan cadangan yang berada dalam jaringan tidak dikeluarkan. Proses penimbunan ini yang selanjutnya menyebabkan kenaikan berat badan. Kondisi ini kian diperparah apabila kurang mengkontrol asupan gula tambahan seperti laktopsa, sukrosa pada makanan dan minuman yang dikonsumsi.

“Komplikasi dari obesitas anak adalah resiko jantung,” kata dia.

Sebab itu, Amman menyarankan, agar orang tua memperhatikan betul aktivitas makan dan minum anak. Disarankan, orang tua membuat semacam daftar makanan berikut jumlah kandungan kalorinya untuk anak. Kalau perlu, orang tualah yang menyiapkan bekal sehingga bisa terukur jumlah kalorinya.

 “Masih banyak anak-anak yang menderita kelaparan. Disaat yang sama, kita punya masalah dengan obesitas. Jadi, merupakan tanggung jawab orang tua untuk memperhatikan betul aktivitas anak saat berlibur,” pungkas dia.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement