REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Arab Saudi bukan sekadar tanah suci Makkah dan Madinah. Di balik pesonanya sebagai pusat spiritual umat Islam, negeri gurun ini menyimpan lapisan-lapisan sejarah dan warisan budaya yang memesona. Dari kerajaan kuno di AlUla hingga oasis subur di Al-Ahsa. Delapan situs warisan dunia UNESCO di Saudi menjadi saksi perjalanan panjang manusia, peradaban, dan keindahan alam yang kini terbuka lebar untuk dijelajahi wisatawan dunia, termasuk dari Indonesia.
Dikutip dari siaran pers yang diterima Republika, Jumat (17/10/2025), Saudi adalah negeri di mana peradaban kuno, tradisi abadi, dan keajaiban alam berpadu menjadi satu lanskap megah. Jika dulu citra Saudi identik dengan ziarah spiritual, kini negeri ini juga menampilkan sisi lain yang tak kalah menakjubkan. Yaitu kisah manusia, sejarah, dan alam yang terjaga lintas waktu.
1. Al-Hijr (Hegra), Keheningan yang Berbicara di AlUla
Sebagai situs Warisan Dunia UNESCO pertama di Saudi, Al-Hijr di AlUla menghadirkan panorama 100 lebih makam monumental yang diukir langsung dari batu pasir. Situs peninggalan Kerajaan Nabatea ini kerap disebut “Petra versi Saudi”. Salah satu yang paling terkenal adalah Makam Lihyan bin Kuza setinggi 72 kaki, megah sekaligus misterius karena belum rampung dibangun. Saat matahari terbenam, gugusan makam di Jabal Al-Banat memancarkan cahaya keemasan yang membuat siapapun terpaku.
2. At-Turaif, Jejak Negara Saudi Pertama
Terletak di Diriyah, dekat Riyadh, distrik At-Turaif adalah benteng bata lumpur yang menjadi jantung lahirnya Negara Saudi Pertama abad ke-18. Kini, situs bersejarah ini tengah berevolusi menjadi kawasan budaya modern lengkap dengan museum, restoran, dan ruang seni yang menghidupkan kembali semangat masa lalu.
3. Al-Balad, Jeddah Bersejarah di Gerbang Makkah
Bagi jamaah dari berbagai penjuru dunia, termasuk Indonesia, Jeddah adalah pintu masuk menuju Tanah Suci. Di distrik Al-Balad, rumah batu karang dan balkon kayu mashrabiya berdiri anggun di antara jalanan sempit yang kini hidup dengan galeri seni dan kafe-kafe bersejarah. Menghabiskan waktu di sini seperti berjalan di antara dua dunia, masa lalu dan masa kini.
Oasis di gurun...