Jumat 12 Sep 2025 12:28 WIB

Dokter Bongkar Bahaya di Balik Manisnya Minuman Kekinian

Menurut dokter, usia 20-an kini sudah banyak yang menderita penyakit diabetes.

Rep: Antara/ Red: Qommarria Rostanti
Minuman manis (ilustrasi). Konsumsi minuman manis secara berlebihan bisa membawa dampak negatif jangka panjang bagi kesehatan.
Foto: Flickr
Minuman manis (ilustrasi). Konsumsi minuman manis secara berlebihan bisa membawa dampak negatif jangka panjang bagi kesehatan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Kebiasaan mengonsumsi minuman manis banyak kita jumpai, terutama di kalangan generasi muda. Beragam jenis minuman manis, mulai dari boba, kopi kekinian, hingga minuman bersoda, dengan mudah ditemukan dan dikonsumsi sehari-hari. Namun, di balik popularitasnya, ada peringatan serius dari para ahli kesehatan.

Dokter internal dari Klinik Bumame Cabang Cideng, Jakarta Pusat, dr Gilbert Golhi, menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap kebiasaan ini. Ia mengingatkan konsumsi minuman manis secara berlebihan bisa membawa dampak negatif jangka panjang bagi kesehatan. 

Baca Juga

“Kalau dulu penyakit kronis seperti diabetes atau jantung baru terlihat di usia 40 tahun, sekarang usia 20-an sudah banyak yang kena,” kata dr Gilbert dalam diskusi kesehatan di Klinik Bumame Cabang Cideng, Jakarta Pusat, Kamis (12/9/2025).

Ia menyebut tren kopi kekinian dan minuman boba berpotensi menambah beban tubuh karena kandungan gula, susu, dan topping yang tinggi kalori.“Kalorinya bisa ratusan dalam satu gelas, ini membebani tubuh jika diminum terus-menerus,” ujarnya.

Selain membatasi minuman manis, dr Gilbert juga mendorong anak muda untuk menyeimbangkan gaya hidup dengan olahraga minimal 150 menit per minggu sesuai rekomendasi WHO. Ia mengatakan, olahraga tidak akan efektif bila asupan kalori melebihi energi yang dibakar.

Dia menilai kebiasaan makan cepat saji, porsi berlebih, hingga jarang melakukan pemeriksaan kesehatan turut meningkatkan risiko penyakit tidak menular. “Kalau diperiksa rutin, penanganan bisa lebih cepat dan sederhana,” katanya.

Menurutnya, membangun pola hidup sehat sejak muda, termasuk menjaga pola makan, rutin berolahraga, serta melakukan vaksinasi sesuai anjuran, menjadi kunci agar terhindar dari penyakit kronis di masa depan. “Imun yang kuat adalah kunci. Kalau kita sudah sadar sejak muda, beban kesehatan di masa depan bisa lebih ringan,” ujar dr Gilbert.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement