REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rutin mengonsumsi teh herbal dinilai dapat memberikan manfaat besar bagi kesejahteraan tubuh secara keseluruhan. Ahli gizi holistik dan edukator diabetes, Khushi Chhabra, mengungkapkan konsumsi teh akar dandelion dapat membantu detoksifikasi hati, memperbaiki pencernaan, serta mencerahkan kulit.
Teh herbal ini juga diklaim dapat meningkatkan energi secara alami tanpa kandungan kafein. Khushi menjelaskan teh akar dandelion kaya akan polifenol dan betakaroten, dua senyawa antioksidan yang membantu proses detoksifikasi hati dengan mengeluarkan racun dan meningkatkan produksi empedu. "Teh ini bekerja sebagai digestive bitter, merangsang pemecahan lemak dan protein, sehingga memperlancar pencernaan dan mengurangi kembung," kata Khushi seperti dilansir laman Hindustan Times, Rabu (10/9/2025).
Dia menyebutkan sifat antiinflamasi dan antimikroba dalam akar dandelion juga mendukung kesehatan kulit, mengurangi jerawat, kemerahan, serta membuat kulit tampak lebih segar dan cerah. Khushi merekomendasikan konsumsi teh akar dandelion di pagi hari dalam keadaan perut kosong. Menurutnya, ini membantu mengaktifkan jalur detoks alami tubuh dan memberikan dorongan energi ringan tanpa kafein.
Sebagai alternatif, teh ini juga bisa dikonsumsi setelah makan berat untuk membantu mencerna makanan dan meredakan perut kembung. Teh ini cocok bagi mereka yang mengalami masalah pencernaan seperti kembung, pencernaan lambat, atau memiliki kulit berjerawat. la juga menyarankan teh ini bagi orang yang ingin membersihkan fungsi hati secara alami tanpa prosedur detoks ekstrem.
"Teh akar dandelion bisa menjadi pilihan minuman bebas kafein bagi mereka yang ingin mengurangi konsumsi kopi tetapi tetap ingin merasa segar dan berenergi," kata dia.
Meski menawarkan banyak manfaat, Khushi mengingatkan agar tidak mengonsumsi teh ini saat perut kosong jika memiliki riwayat asam lambung tinggi. la juga menekankan pentingnya hidrasi setelah minum teh karena proses detoks memerlukan cukup cairan. la mengatakan, teh ini sebaiknya tidak dikonsumsi oleh ibu hamil dan menyusui, serta harus dikonsultasikan lebih dulu ke dokter bagi mereka yang sedang menjalani pengobatan, terutama pengguna obat pengencer darah, antibiotik, diuretik, serta pasien dengan masalah ginjal atau kandung empedu.