Selasa 02 Sep 2025 15:33 WIB

Acil Bimbo Berpulang, Tinggalkan Pesan tentang Persatuan

Putri Acil Bimbo mengungkapkan pesan berharga yang ditinggalkan sang ayah.

Rep: Gumanti Awaliyah/Antara/ Red: Qommarria Rostanti
Musisi Acil Bimbo. Ucapan belasungkawa juga datang dari berbagai musisi dan seniman lain(Republika/Wihdan)
Musisi Acil Bimbo. Ucapan belasungkawa juga datang dari berbagai musisi dan seniman lain(Republika/Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Musisi senior Indonesia, Raden Darmawan Dajat Hardjakusumah atau yang lebih dikenal dengan nama Acil Bimbo, meninggal dunia pada Senin (1/9/2025) pukul 22.13 WIB. Dia mengembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung pada usia 82 tahun.

Kepergian Acil menyisakan duka mendalam bagi keluarga, rekan musisi, dan seluruh masyarakat Indonesia yang mengenal karya-karyanya. Menurut informasi dari Anne Kusumawardhani, putri sulung Acil, sang ayah berjuang melawan penyakit kanker komplikasi selama satu tahun terakhir.

Baca Juga

"Sakitnya kanker komplikasi, setahun ini. Jadi setahun terakhir Bapak sudah tiga kali masuk rumah sakit," ujar Anne.

Kepergiannya dikonfirmasi juga oleh Asri Dewi Lestari Hardjakusumah, anak dari Sam Bimbo, yang mengabarkan melalui unggahan Instagram bahwa jenazah dimakamkan di TPU Cipageran, Kolmas Cimahi, pada Selasa (2/9/2025) siang, setelah disholatkan di Masjid Al Mualimin, Jalan Agronomi, Bandung.

Ucapan belasungkawa juga datang dari berbagai musisi dan seniman lain, seperti Iwa K, Melly Goeslaw, dan Armand Maulana. Armand mengenang Acil sebagai sosok yang baik dan selalu memberikan aura positif. "Saya salah satu saksi bahwa kang Acil seorang yang baik dan selalu mempunyai vibe sangat sangat positif," kata Armand melalui akun Instagramnya.

Lahir di Bandung pada 20 Agustus 1943, Acil merupakan salah satu pendiri grup musik legendaris Bimbo. Grup ini dibentuk sekitar 1966 bersama kedua saudaranya, Sam Bimbo, dan Jaka Bimbo, serta adik perempuan mereka, Iin Parlina. Bimbo dikenal dengan gaya vokal harmonis dan lirik-liriknya yang unik, mencampurkan kritik sosial, humor, cinta, dan religiositas. Karya-karya mereka dipengaruhi oleh musisi-musisi seperti Bee Gees, Everly Brothers, dan Paul Anka. Beberapa lagu ikonik mereka yang tak lekang oleh waktu antara lain "Sajadah Panjang", "Melati dari Jayagiri", "Ada Anak Bertanya Pada Bapaknya", "Rindu Rosul", dan lagu religi legendaris "Tuhan".

Selain sebagai musisi, Acil juga dikenal sebagai budayawan dan aktivis sosial. Ia menyelesaikan pendidikan di Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran Bandung. Acil adalah pendiri dan Ketua LSM Bandung Spirit yang berdiri pada tahun 2000. Dia juga aktif sebagai pembina dan penasihat di sejumlah organisasi sosial dan kebudayaan.

Putri Acil, Anne Kusumawardhani, mengungkapkan pesan-pesan berharga yang ditinggalkan sang ayah kepada keluarga. "Kalau untuk kita sih kebanyakan pesannya jangan tinggalkan sholat, ngaji. Beliau juga menitipkan agar keluarga tetap rukun," ujarnya.

Anne juga menambahkan bahwa pesan Acil untuk masyarakat luas adalah agar selalu mengutamakan persatuan. "Jangan ribut. Jadi ya itu, biasanya pesannya lebih ke jaga persatuan. Harus kuat dari kita dulu untuk bisa ke mana-mana. Mohon doanya untuk semua," ujarnya.

Acil Bimbo meninggalkan seorang istri, Ernawati, empat orang anak, dan beberapa cucu, termasuk Hasyakyla Utami dan Adhisty Zara. Kepergiannya merupakan kehilangan besar bagi dunia seni, budaya, dan sosial Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement