Ahad 27 Jul 2025 11:21 WIB

Pentingnya Mengetahui Jenis Kulit Wajah, Ini Caranya Menurut Dermatolog

Tes pada wajah dapat dilakukan ketika pagi hari sesudah mencuci muka dengan sabun.

Ilustrasi kulit wajah.
Foto: Antara
Ilustrasi kulit wajah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mengetahui jenis kulit wajah sangat penting bagi masyarakat untuk menentukan produk perawatan wajah yang tepat. Dokter Spesialis Kulit Aditya Surya Pratama memberikan panduannya.

"Sebelumnya (kebanyakan orang) tahu kondisi kulit dari mana? Di rasa-rasa. Jadi simpelnya kalau memang mau tahu, itu ada yang namanya bare face test," kata Aditya di Jakarta, Sabtu.

Baca Juga

Aditya menjelaskan tes pada wajah tersebut dapat dilakukan ketika pagi hari sesudah mencuci muka dengan sabun. Setelah mengeringkan wajah secara perlahan, tunggu selama satu jam tanpa menggunakan produk apa pun.

Setelahnya, fokuskan pengamatan pada bagian T zone yakni daerah di sekitar dahi, dagu dan hidung, kemudian U zone yang ada pada area pipi kanan, dagu, dan pipi kiri.

Jika setelah satu jam kulit terasa makin kering dan terasa seperti ditarik, maka wajah itu memiliki tipe kering. Sebaliknya, jika pada kedua area itu muncul minyak dan berulang selama satu jam sekali, wajah tersebut bersifat berminyak.

"Kalau kombinasi itu biasanya di T atau U zone berminyak tapi di pipi kering banget, itu simpelnya," ujar dia.

Aditya melanjutkan meski kondisi kulit tiap orang cenderung berbeda, akan lebih baik jika kulit tetap mendapatkan proteksi lebih melalui tabir surya (sunscreen).

Ia menekankan bahwa pemakaian tabir surya bisa dilakukan oleh gender mana pun sebagai bentuk perlindungan pada kulit yang lebih maksimal.

Cara pemilihan tabir surya pun menurutnya cukup mudah, pertama, cari produk dengan SPF yang sudah tinggi yakni di antara 35 sampai 50.

Hal kedua yang perlu diperhatikan adalah memperhatikan formula yang disesuaikan dengan kebutuhan jenis kulit masing-masing.

"Kemudian yang ketiga harus rajin mengaplikasikannya kembali, jadi kalau dalam ruangan itu bisa dipakai lagi tiap 4-6 jam, kalau di luar minimal 2-3 jam, kita harus mengaplikasikannya lagi, jangan malas," kata dokter lulusan Universitas Yarsi itu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement