REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kalangan muda sering kali FOMO alias merasa takut ketinggalan tren perawatan kulit. Sayangnya, penggunaan skincare tanpa disertai pemahaman yang tepat justru bisa merusak skin barrier, yaitu lapisan pelindung kulit yang sangat penting untuk menjaga keseimbangan dan kesehatan kulit.
Dokter estetika Abelina Dini Fitria mengatakan ketika skin barrier mengalami kerusakan, kulit menjadi lebih rentan terhadap berbagai gangguan, termasuk munculnya jerawat yang disebabkan oleh infeksi jamur atau fungal acne. "Begitu skin barrier rusak, bukan cuma jadi sensitif. Kulit bisa jadi sarang jamur. Banyak yang kira itu jerawat biasa, padahal sebenarnya jamuran," kata dr Abel dalam sesi talkshow di BFF Festival 2025, Jumat (15/8/2025).
Gejala fungal acne kerap disalahartikan sebagai jerawat umum. Namun, kondisinya lebih serius seperti muncul bintil kecil secara berkelompok, terasa gatal, dan biasanya tidak membaik meskipun sudah menggunakan produk acne treatment konvensional.
Menurutnya, fungal acne tidak bisa diatasi dengan pengobatan jerawat biasa. Penanganannya berbeda karena penyebab utamanya ada pertumbuhan jamur akibat skin barrier rusak.
"Jadi kalau pakai acne treatment biasa justru bisa memperparah karena yang dilawan itu jamur," kata dia.
Dia mengungkap penyebab umum kerusakan skin barrier adalah penggunaan produk skincare secara sembarangan. Banyak orang tergoda mencoba berbagai bahan aktif seperti retinoid, peptide, dan peeling solution, tanpa memahami fungsi, cara pakai, atau kondisi kulitnya sendiri.
"Orang tuh sering buru-buru pakai skincare anti-aging karena takut kelihatan tua, tapi lupa basic skincare-nya belum kuat. Akhirnya kulitnya malah makin kacau," kata dia.
Dokter Abel kemudian menyarankan agar masyarakat tidak terburu-buru mengikuti tren skincare hanya karena viral atau banyak direkomendasikan di media sosial. Menurutnya, memahami kebutuhan kulit pribadi dan membangun fondasi skincare yang sederhana tapi tepat jauh lebih penting.
"Boleh FOMO, tapi harus cerdas. Pahami kandungan produk dan pastikan sesuai kebutuhan kulit. Kalau asal coba, risikonya bisa panjang, dari skin barrier rusak sampai jamuran," kata dia.