REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Film Mendadak Dangdut versi baru dijadwalkan rilis di bioskop mulai 30 April 2025. Disutradarai oleh Monty Tiwa, film ini tidak hanya menawarkan hiburan dan komedi, namun juga menyuguhkan pesan mendalam tentang toleransi di tengah keberagaman budaya di Indonesia.
Monty menjelaskan film ini akan terasa relevan karena berusaha memotret benturan budaya di masyarakat. Bukan hanya soal selera musik, namun juga generasi, sosial, hingga kota besar dan kecil.
“Cerita Mendadak Dangdut adalah cerita tentang benturan budaya. Bukan hanya soal selera musik, tapi juga generasi, sosial, hingga kota besar dan kota kecil. Tema ini terasa semakin relevan saat ini,” ujar Monty Tiwa dalam keterangan tertulis, dikutip Jumat (25/4/2025).
Menurut Monty, film ini ingin menyampaikan bahwa perbedaan tak selalu menjadi sumber konflik, melainkan bisa menjadi kekuatan. “Saya ingin penonton membawa pulang pesan toleransi atas segala bentuk perbedaan yang ada,” kata Monty.
Dibintangi Anya Geraldine sebagai Naya, seorang penyanyi pop yang terpaksa melarikan diri setelah dituduh terlibat dalam kematian asistennya, film ini menggambarkan perjalanannya dalam menghadapi realitas baru. Bersama sang ayah Anwar (Joshua Pandelaki) dan adiknya Lola (Nurra Datau), Naya bertemu dengan dengan dua pemuda -Wawan (Keanu Angelo) dan Wendhoy (Fajar Nugra)- yang tengah membentuk grup dangdut. Tak disangka, Naya pun terjebak dalam dunia musik dangdut yang jauh dari kehidupan sebelumnya.
Kombinasi antara adegan lucu, situasi yang absurd namun relatable, menjadikan film ini sebagai tontonan yang ringan namun sarat makna. “Di bioskop nanti, kita akan tertawa, menangis haru, dan bernyanyi bersama-sama. Kita akan have fun dan keluar dari bioskop dengan perasaan bahagia,” kata Monty.