Kamis 24 Apr 2025 08:44 WIB

Anak Malnutrisi Lebih Rentan Terpapar Novovirus

Novovirus memiliki potensi untuk menjadi agen diare.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Anak sakit (ilustrasi). Anak malnutrisi lebih berisio terinveksi Novovirus akibat sistem imun yang lemah.
Foto: Dok. Freepik
Anak sakit (ilustrasi). Anak malnutrisi lebih berisio terinveksi Novovirus akibat sistem imun yang lemah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Novovirus menjadi salah satu masalah kesehatan yang mengancam anak-anak di Indonesia. Novovirus merupakan salah satu jenis virus dari golongan Enterovirus yang menyebabkan diare dengan prevalensi tertinggi kedua di Indonesia setelah Rotavirus. Berbeda dengan Rotavirus, Novovirus belum memiliki vaksin sehingga lebih sulit pengendaliannya.

Menanggapi permasalahan ini, pakar gizi dari Universitas Airlangga, Anisa Lailatul Fitria, mengatakan Novovirus memiliki potensi untuk menjadi agen diare. Potensi ini diperkuat dengan penelitian yang menunjukkan bahwa prevalensi virus ini cukup tinggi di negara-negara yang coverage vaksin rotavirusnya cukup tinggi.

Baca Juga

“Novovirus sendiri replikasi dan penyebarannya sangat cepat karena tergolong virus RNA. Dalam penelitian yang kami lakukan, anak-anak yang terinfeksi Novovirus baik yang bergejala maupun tidak, memiliki risiko kesulitan menyerap nutrisi karena terdapat peradangan pada usus,” kata dia dalam keterangan tertulis, dikutip Kamis (24/4/2025).

Anisa menyebut anak malnutrisi lebih berisio terinveksi Novovirus akibat sistem imun yang lemah. Kekurangan mutrisi pada anak menyebabkan imunitas menurun sehingga agen penyakit akan semakin masuk dan menyebabkan penyakit. Selain itu, masih banyak masyarakat yang belum paham dengan perbedaan diare akibat infeksi virus dan bakteri.

Ia menjelaskan, pada diare akibat infeksi virus maka akan terlihat feses yang cair dengan amlas yang sedikit, sedangkan pada infeksi bakteri pada feses akan muncul lendir dan terkadang darah. “Selain itu, diare akibat infeksi virus dapat menyebabkan pasien mengalami dehidrasi akibat air yang terbuang melalui feses dan dapat berisiko kematian,” kata dia.

Anisa mengungkapkan tindakan pencegahan perlu dilakukan untuk mencegah penyebaran virus ini secara masif. Perilaku hidup bersih dan sehat menjadi kunci dalam mencegah infeksi Novovirus, selain itu penting untuk memperhatikan hewsn peliharaan karena Novovirus dapat ditransmisikan melalui feses hewan peliharaan seperti kucing dan anjing.

“Perlu edukasi kepada ibu maupun caretaker mengenai bahaya dan tindakan preventif dalam mencegah infeksi virus ini. Selain itu, sebagai akademisi kami melakukan berbagai studi yang ke depannya dapat digunakan dalam penanganan virus ini supaya tidak menjadi outbreak dan dapat ditekan penyebarannya,” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement