Senin 10 Feb 2025 09:19 WIB

Studi: Rutin Makan Telur Bisa Kurangi Risiko Kematian Akibat Penyakit Jantung

Individu sehat dapat mengonsumsi tujuh butir telur per pekan dengan aman.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Merebus telur (ilustrasi). Sebuah studi baru menemukan, mengonsumsi telur secara teratur dapat menurunkan risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular.
Foto: www.freepik.com
Merebus telur (ilustrasi). Sebuah studi baru menemukan, mengonsumsi telur secara teratur dapat menurunkan risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular.

 

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah studi baru menemukan, mengonsumsi telur secara teratur dapat menurunkan risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular. Penelitian dari Monash University ini melibatkan lebih dari 8.700 orang dewasa berusia 70 tahun atau lebih.

Baca Juga

Hasilnya menunjukkan bahwa mereka yang mengonsumsi satu hingga enam butir telur per pekan memiliki risiko kematian 15 persen lebih rendah dari segala penyebab dibandingkan mereka yang hanya makan telur dua kali dalam sebulan atau lebih jarang. Tak hanya itu, kelompok yang rutin mengonsumsi telur juga menunjukkan risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular 29 persen lebih rendah, demikian menurut hasil yang dipublikasikan dalam jurnal Nutrients.

Peneliti sekaligus dosen epidemiologi, Holly Wild, mengatakan temuan ini dapat membantu dalam pengembangan pedoman gizi berbasis bukti bagi lansia. "Studi kami menunjukkan bahwa mengonsumsi hingga enam telur sepekan dapat mengurangi risiko kematian akibat semua penyebab dan penyakit kardiovaskular (CVD) pada orang dewasa yang lebih tua," kata Holly Wild, seperti dilansir laman Euro News, Senin (10/2/2025).

Wild menjelaskan, telur merupakan sumber protein dan nutrisi penting, seperti vitamin B, folat, asam lemak tak jenuh, vitamin yang larut dalam lemak (E, D, A, dan K), kolin, serta berbagai mineral. Meski kaya nutrisi, konsumsi telur kerap dianggap sebagai masalah bagi orang dengan kolesterol tinggi, karena kondisi ini dapat meningkatkan risiko penyumbatan pembuluh darah yang berujung pada penyakit jantung atau stroke.

Untuk itu, para peneliti juga menganalisa dampak konsumsi telur pada orang dengan kondisi dislipidemia, yaitu kadar kolesterol abnormal yang berisiko bagi kesehatan jantung. Hasilnya, peserta dengan dislipemia yang rutin mengonsumsi telur tetap mengalami penurunan 27 persen risiko kematian akibat penyakit jantung, dibandingkan dengan mereka yang jarang atau tidak pernah makan telur.

"Ini menunjukkan bahwa kelompok lansia yang kami teliti, keberadaan dislipidemia tidak mempengaruhi risiko yang terkait dengan konsumsi telur," kata peneliti. Sementara itu, menurut tinjauan dari American Heart Association, disebutkan bahwa individu sehat dapat mengonsumsi tujuh butir telur per pekan dengan aman.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement