Kamis 12 Dec 2024 17:51 WIB

Pola Asuh Otoritatif Dinilai Paling Ideal untuk Generasi Alpha

Apa itu pola asuh otoritatif dan pengaruhnya pada anak?

Keluarga (ilustrasi). Pola asuh otoritatif dinilai paling cocok untuk generasi Alpha.
Foto: MGROL100
Keluarga (ilustrasi). Pola asuh otoritatif dinilai paling cocok untuk generasi Alpha.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perkembangan teknologi yang begitu cepat membuat anak-anak lebih mudah mengakses berbagai informasi dan hiburan melalui gadget. Di satu sisi, hal ini memberikan banyak manfaat, namun di sisi lain juga menimbulkan kekhawatiran akan dampak negatifnya terhadap tumbuh kembang anak.

Orang tua dituntut untuk lebih bijak dalam membimbing anak agar dapat memanfaatkan teknologi secara positif dan bijaksana. Konselor anak dan juga psikolog klinis di Sekolah Cikal Lebak Bulus, Nisrina Putri Anandiva, M.Psi., Psikolog, mengatakan pola asuh yang paling ideal untuk diterapkan pada masa kini, khususnya bagi generasi Alpha adalah pola asuh otoritatif.

Baca Juga

Apa itu pola asuh otoritatif dan pengaruhnya pada anak?

Psikolog Nisrina atau yang lekat disapa Nana ini menjelaskan pola asuh otoritatif (authoritative parenting) merupakan pola asuh yang mengedepankan keseimbangan antara aturan, batasan, dan kebebasan yang esensial pada anak. “Menurut saya, pola asuh yang paling ideal untuk diterapkan saat ini adalah pola asuh yang seimbang. Orang tua dapat berusaha untuk hadir untuk anak, memberikan kehangatan, dan kebebasan kepada anak. Namun, di saat yang bersamaan, orang tua tetap memberikan aturan dan batasan yang jelas kepada anak. Dalam ilmu psikologi dan perkembangan anak, pola asuh seperti ini dikenal dengan sebutan pengasuhan otoritatif (authoritative parenting),” jelasnya dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id pada Kamis (12/12/2024).

Nisrina menggambarkan peranan orang tua dalam pola asuh ororitatif mengedepankan kadar atau kapasitas yang “cukup”, baik itu dalam membuat aturan, membuat batasan, memberikan batuan, memberikan kebebasan, dan masih banyak lagi. Menurut dia, hal yang terpenting dalam menerapkan pola asuh otoritatif pada era modern ini adalah memperlakukan anak dengan kadar yang cukup. Misalnya, dalam memberikan bantuan kepada anak, orang tua boleh memberikan bantuan ketika anak mengalami kesulitan atau hambatan (secukupnya atau tidak berlebihan).

"Mengapa demikian? Karena ketika orang tua memberikan bantuan secara berlebihan, anak menjadi tidak belajar untuk bisa menyelesaikan masalahnya dengan mandiri. Padahal, keterampilan memecahkan masalah adalah keterampilan yang sangat penting untuk dimiliki anak hingga dewasa,” kata dia.

Bagi orang tua yang ingin menerapkan pola asuh otoritatif, Nana menyebutkan bahwa kunci penting yang harus selalu dipegang adalah membangun dan menerapkan komunikasi terbuka dengan anak secara konsisten. Dia mengatakan, hal mendasar yang perlu dilakukan orang tua dalam menerapkan pola asuh otoritatif adalah membangun komunikasi terbuka dengan anak.

"Melalui komunikasi terbuka, orang tua memberikan kesempatan kepada anak untuk bisa bebas berpendapat, memberikan batasan dan aturan kepada anak, memberikan tugas atau ekspektasi kepada anak, serta memberikan penjelasan kepada anak tentang pentingnya melakukan tanggung jawab atau tugas yang diminta,” ujarnya.

Dengan keterbukaan komunikasi, kata dia, anak akan terdorong dan terlatih untuk terbuka dalam menyampaikan perasaan dan pikirannya. Pada saat yang bersamaan, orang tua dan anak juga sama-sama saling memahami perasaan satu sama lain.

Nisrina mengatakan dalam pola asuh ini, penting bagi orang tua untuk melibatkan anak dalam proses pembuatan aturan dan batasan, seperti dengan mengajak anak berdiskusi dan membuat kesepakatan bersama. "Dalam proses berdiskusi, orang tua dan anak juga belajar mencoba memahami perasaan dan perspektif atau pandangan satu sama lain," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement