Kamis 12 Dec 2024 15:44 WIB

The Lord of the Rings: The War of the Rohirrim, Sorot Pertempuran Middle-Earth Versi Anime

Film anime The War of the Rohirrim memiliki rating untuk 13 tahun ke atas.

Rep: Indira Rezkisari/ Red: Qommarria Rostanti
Salah satu adegan di film The Lord of the Rings: The War of the Rohirrim. Film ini tayang di bioskop Indonesia mulai Jumat 913/12/2024).
Foto: Dok. Warner Bros
Salah satu adegan di film The Lord of the Rings: The War of the Rohirrim. Film ini tayang di bioskop Indonesia mulai Jumat 913/12/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Film The Lord of the Rings: The War of the Rohirrim akan segera tayang di Tanah Air mulai Jumat (13/12/2024). Film ini boleh dibilang paling berbeda dengan kisah The Lord of the Rings (LOTR) lainnya.

Selain berlatar 183 tahun sebelum trilogi LOTR, film The Lord of the Rings: The War of the Rohirrim merupakan karya anime. Film disutradarai oleh Kenji Kamiyama. Ia dikenal dengan karyanya di Ghost in the Shell: Stand Alone Complex.

The War of Rohirrim merupakan cerita tentang House of Helm Hammerhand, raja legendaris Rohan. Kerajaan yang hidup dalam tenang ini tiba-tiba mengalami serangan bertubi-tubi dari Lord Dunlending setelah putranya Wulf gagal menikahi Hera, putri Helm.

Baca Juga

Helm dan warganya terusir keluar dari wilayah kerajaannya. Mereka terjebak hidup dalam benteng di musim dingin yang berkepanjangan. Sementara Wulf terus mengerahkan pasukannya untuk menguasai situasi.

Fokus cerita banyak berkutat pada sosok Hera. Di masa itu perempuan masih dipandang lemah untuk bisa berjuang bersama pasukan melawan musuh.

Sutradara Kenji Kamiyama dalam wawancara eksklusifnya mengaku sebagai pecinta karya JRR Tolkien. "Tapi film-film Peter Jackson, triloginya, yang memberi dampak besar bagi saya. Saya datang ke setiap premier film tersebut. Jadi untuk mengambil proyek ini sangat penting untuk mencoba menggali alasan pertama saya jatuh cinta dengan dunia ini," kata Kamiyama.

Menurutnya penting untuk menggali pula perspektif dari penggemar yang bertahan lama mencintai kisah-kisah dari waralaba LOTR. Cerita The War of the Rohirrim, disebut Kamiyama, sangat kuat sehingga membuatnya terpikat. "Sebenarnya The War of the Rohirrim sangat pendek. Cuma sehalaman dalam lampiran. Tapi sangat kuat dan bisa menjadi basis untuk dikembangkan menjadi cerita yang hebat," ujarnya.

Di masa periode awal Middle-Earth, manusia lebih takut dengan sesamanya dibanding dengan kaum Orc dari Mordor. Kisah peperangan epik masih lebih banyak terjadi antarmanusia di The War of the Rohirrim.

Dan, karena berlatar belakang dua abad sebelum film LOTR yang sudah lebih dulu tayang, jangan harap ada penampilan dari karakter-karakter yang sudah familiar. Meski tentu ada sedikit selipan kejutan dari sosok-sosok populer LOTR.

Film ini diproduseri pemenang Oscar Philippa Boyens. Ia membawa tim penulis yang juga terlibat dalam LOTR dan The Hobbits bersama Jason DeMarco dan Joseph Chou. Peter Jackson masuk dalam jajaran produser eksekutif di sini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement