Jumat 04 Oct 2024 18:32 WIB

Bukan Cuma Ponsel Canggih, Membuat Konten yang Menarik Perlu Kreativitas

Smartphone secanggih apapun tak jamin konten dapat menarik banyak audience.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Indira Rezkisari
1. Konten kreator Kevin Pramudya dan  MX Product Marketing Senior Manager Samsung Electronics Indonesia, Ilham Indrawan, dalam diskusi media di kawasan Blok M, Jumat (4/10/2024).
Foto: Republika/Gumanti Awaliyah
1. Konten kreator Kevin Pramudya dan MX Product Marketing Senior Manager Samsung Electronics Indonesia, Ilham Indrawan, dalam diskusi media di kawasan Blok M, Jumat (4/10/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Generasi muda, terutama Z dan Alpha, semakin akrab dengan aktivitas membuat konten baik berupa foto maupun video. Dengan karakter yang ingin serba mudah dan cepat, generasi muda pun cenderung memilih smartphone dalam pembuatan konten mereka.

Kevin Pramudya, konten creator sekaligus fotografer, mengamini hal tersebut. Kevin mengatakan bahwa saat ini smartphone semakin diminati dalam pembuatan konten terutama bagi anak muda. Terlebih, beberapa ponsel telah dibekali fitur kecerdasan buatan (AI) yang bisa mengambil foto atau video dengan kualitas setara kamera, hingga fitur editing yang membantu pengguna untuk membuat konten sesuai dengan keinginan.

Baca Juga

“Sekarang tuh kita bisa banget bikin konten foto atau video pakai ponsel. Tiga empat tahun lalu mungkin untuk edit saya harus pakai aplikasi macam-macam, sekarang semuanya bisa pakai HP aja,” kata Kevin dalam acara konferensi pers Samsung Galaxy S24 FE di kawasan Blok M, Jumat (4/10/2024).

Meski demikian, Kevin mengatakan bahwa smartphone secanggih apapun tidak menjamin konten tersebut dapat menarik banyak audience. Di tengah 'gempuran' konten di media sosial, seorang content creator bagaimanapun harus memiliki kreativitas dan story telling yang kuat.

Sebagai seorang konten kreator di bidang fotografi, Kevin mengaku kerap membagikan konten video behind the scene saat dia memotret serta cerita di objek foto. Dan ternyata menurut Kevin, konten tersebut berhasil menarik perhatian audience.

“Ada hal-hal yang enggak bisa digantikan sama AI yaitu kreativitas dan story. Kita itu punya sisi kreatif dan cerita masing-masing yang enggak bisa ditiru orang atau mesin, kita itu unik, jadi menurut aku gali hal itu untuk membuat konten kita ditonton nggak cepet di scroll,” kata Kevin.

Kevin juga mengajak generasi muda untuk berani mencoba membuat konten yang sesuai dengan passionnya. Kevin menceritakan bahwa pada awal kariernya menjadi content creator, ia hanya berniat mengembangkan hobinya dalam fotografi.

“Coba saja dulu bikin konten dengan handphone. Karena saya juga berawal dari iseng-iseng bikin konten fotografi. Dan nggak pernah nyangka bisa berada di posisi sekarang. Jadi siapa tahu kalian juga bisa seperti saya atau bahkan melebihi saya,” jelas Kevin.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement