REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Dokter spesialis gizi Metta Satyani menyoroti pentingnya evidence-based content dalam pembuatan konten kesehatan. Dia menjelaskan, content creator khususnya di bidang gizi dan kesehatan, perlu berhati-hati dalam membuat konten edukasi kesehatan yakni harus bersumber dari jurnal penelitian medis yang kredibel.
Dia pun menggarisbawahi agar para kreator tidak melakukan overclaim.
“Jangan sampai dianggap oleh audiens di media sosial sebagai medical advice. Jangan sampai kita malah memperluas penyebaran hoaks kesehatan apalagi sampai menimbulkan ketakutan di dunia digital,”ujar dia dalam program pelatihan intensif bersama 35 kreator muda terplilih bertajuk Danone Indonesia Creator Connect 2025 lewat keterangan tertulis, Kamis (2/10/2025).
Selama dua hari, para peserta diajak mengikuti kelas bersama dengan narasumber kredibel di bidang gizi dan kesehatan. Selain dipandu Metta Satyani dan dokter gizi Cut, peserta juga mengikuti kelas pembuatan konten yaitu Jovial da Lopez selaku Chief Creative Officer Narasi Jovial da Lopez, dan Marcella Eteng.
Pada akhir program, seluruh peserta akan dinilai berdasarkan hasil konten yang di produksi dan dipilih 2 pemenang untuk kategori pemenang utama dan pemenang favorit.
VP General Secretary Danone Indonesia, Vera Galuh Sujianto menjelaskan, pihaknya menyadari pentingnya peran Gen Z sebagai garda terdepan dalam mengedukasi masyarakat untuk membangun kesadaran mengenai pentingnya peran aktif masyarakat untuk mengatasi masalah gizi di Indonesia.
"Kami ingin mendukung para content creator untuk menjadi trusted voice yang dapat menyuarakan informasi gizi dan kesehatan di tengah maraknya misinformasi di media sosial," kata dia.