REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Film Moana 2 yang telah lama dinanti, akhirnya akan tayang di bioskop pada akhir tahun ini. Semua karakter favorit dari film pertama akan kembali beraksi, namun kali ini mereka akan menghadapi seorang villain yang sangat kuat bernama Nalo.
Nalo memiliki pandangan yang unik terhadap umat manusia. Ia percaya, ketika manusia bersatu, mereka mampu melakukan hal-hal yang luar biasa dan menurut Nalo hal ini bukanlah sesuatu yang baik. Tema komunitas dan hubungan antara manusia menjadi fokus utama dalam Moana 2, di mana pentingnya kebersamaan dan saling mendukung akan menjadi bagi para karakter untuk menghadapi ancaman Nalo.
Dalam sebuah wawancara baru dengan EW, Kepala Eksekutif Kreatif Disney Animation Jennifer Lee, dan Co-Sutradara Dana Ledoux Miller mengisyaratkan betapa berbahayanya Nalo dan tantangan besar yang harus dihadapi Moana. Jennifer Lee menggambarkan Nalo sebagai ancaman yang jauh lebih menakutkan daripada musuh yang pernah dihadapi Moana sebelumnya.
“Nalo menyadari bahwa kekuatan manusia adalah hal yang paling berbahaya. Ketika mereka bersatu, mereka bisa melakukan apa saja. Dunia menjadi milik mereka,” kata Lee saat menggambarkan karakter Nalo, seperti dilansir Comicbook, Senin (16/9/2024).
Selain menghadirkan konflik yang lebih besar, Moana 2 juga ingin menyoroti budaya masyarakat Kepulauan Pasifik, terutama tentang pentingnya komunitas. Kali ini, Moana berangkat dengan dukungan penuh dari masyarakatnya, berbeda dengan petualangannya di film pertama. Moana tidak hanya pergi mencari jalan bagi kaumnya, namun juga berusaha memperluas jaringan koneksi dengan orang-orang baru yang ia temui perjalanannya.
“Terkadang ada anggapan bahwa masyarakat pasifik terisolasi karena kami tinggal di pulau-pulau kecil yang tersebar di tengah lautan,” kata Dana Ledoux Miller, yang juga keturunan Samoa Amerika.
“Namun kenyataannya kami terhubung oleh lautan. Komunitas adalah hal yang sangat penting bagi kami, dan itulah dasar dari siapa kami sebenarnya. Ini merupakan perkembangan alami bagi ceria Moana, karena bahkan di film pertama Moana sangat terlibat dalam komunitasnya. Di masa sekarang, penting sekali menyoroti nilai kebersamaan dan saling bergantung satu sama lain,” kata dia.
Pada awalnya, Moana 2 direncanakan sebagai serial televisi. Namun, setelah mempertimbangkan lebih lanjut, proyek ini berubah menjadi film layar lebar. Keputusan ini memberikan keuntungan, karena karakter-karakter yang telah dikembangkan secara mendalam untuk serial, kini dapat tampil dengan lebih detail di film.
“Kami bisa mengeksplorasi sisi unik dari masing-masing karakter. Dari karakter pemarah hingga yang eksentrik, kami memiliki kesempatan untuk benar-benar menonjolkan semua sisi tersebut di layar. Ini membuat para karakter benar-benar bersinar,” kata Miler. Film Moana 2 akan tayang di bioskop pada bulan November mendatang.